APRESIASI TERHADAP KARYA SENI RUPA TERAPAN - Syarif Miftahudin's Blog

Sunday, June 21, 2015

APRESIASI TERHADAP KARYA SENI RUPA TERAPAN

Intisari Materi                                              
Masyarakat Nusantara berkarya dengan berlandaskan kepercayaan dan keyakinan mereka, seperti animism, dinarnisme, Hindu, Buddha, Islam dan sebagainya. Dari sudut ekspresi, persamaan yang tampak adalah adanya kecenderungan untuk membuat abstraksi dari setiap objek yang digambar. Dalarn kepercayaan mereka, benda-benda upacara merupakan perwujudan dari dunia arwah atau dunia dewa yang selama ini tidak mereka ketahui dengan pasti. Oleh karena itu, mereka mewujudkannya dalam bentuk-bentuk binatang, manusia, atau tumbuhan yang ada di dunia. Mereka menganggap bahwa perwujudan abstraksi tersebut dapat menggambarkan dunia arwah atau dunia dewa yang belum pernah mereka lihat. Dalam materi ini, karya-karya seni rupa yang akan dibahas hanyalah karya-karya yang dibuat oleh masyarakat Nusantara pada zaman prasejarah, zaman Hindu-Buddha, dan zaman Jslam. Karya-karya seni rupa tersebut dikelompokkan menjadi karya seni hias, seni patung, seni wayang. seni sesaji, seni tembikar, seni anyaman, dan seni bangunan. 

A.     Seni Hias
Umumnya, seni hias terdapat pada kain tenunan dan.ukiran pada kayu atau batu. Biasanya orang menganggap bahwa karya seni hias dibuat untuk tujuan keindahan. Namun sebenarnya bagi masyarakat Nusantara masa lampau aktivitas, membuat karya seni tidak pernah lepas dari kepercayaan yang diyakini. Sebagai contoh adalah gambar-gambar yang terdapat pada Damarkurung di masyarakat Gresik.
Damarkurung adalah lampion, yaitu pelita yang ditutupi tudung berbentuk bulat atau kotak yang terbuat dari kertas. Gambar-gambar yang biasa dilukiskan pada Damarkurung umumnya bertema sakral dan      profan. Motif yang bertema sakral misalnya cerita tentang Idul Fitri, Ikan Duyung, dan Rojomino. Latar belakang pembuatan  gambar  pada  Damarkurung  serupa  dengan  latar  belakang  pembuatan  gambar pada Candi Borobudur, wayang beber, dan lukisan kaca. Gambar-gambar tersebut dibuat sesuai dengan masyarakat asyarakat Hindu-Buddha bahwa keberadaan' clam semesta, balk; yang mikrokosmos, makrokosmos, maupun rnetakosmos adalah suatu kesatuan, keutuhan, dan tidakterbatas pada ruang dan waktu.

B.   Seni Patung
Secara urnum, pembuatan patung di Nusantara tidakterlepas dari kegietan upacara yang dilakukan oleh masyarakat. Namun, terdapat pula patung-patung gerabah di era Majapahit yang diperkirakan dibuat sebagai cendera mata untuk tamu-tamu yang berkunjung ke kerajaan tersebut Patting yang ada di kawasan Nusantara terdiri dari dua jenis, yaitu patung yang berdiri sendiri (bukan bagian dari suatu bangunan) dan patung relief (menyatu dengan struktur bangunan).
Di Nusantara, patung telah dibuat sejak zaman prasejarah. Material yang digunakan dalarn pembuatan patung misalnya batu, gerabah, dan kayo.
Salah satu wujud patung yang dapat ditemukan di kawasan Nusantara adalah patung yang berfungsi sebagai peti mati (sarkofagus) di kawasan Samosir, Sumatra Utara. Sarkofagus yang memiliki nama, lain parholin ini berfungsi sebagai tempat menyimpan tulang-tulang bagf jenazah masyarakat Batak yang berasal dari golongan ningrat. Karya ini berbentuk perahu pada bagian tutupnya dan berbentuk trapesium yang menyerupai badan perahu di bagian bawahnya. Pada bagian depan tutup, yang disebut haluan, terdapat sebuah patung berbentuk kepala monster yang disebut Singo. Singo melambangkan kesuburan dan penjaga manusia dari marabahaya. Pada bagian bawah singa, terdapat patung laki-laki yang sedang berjongkok. Pada bagian buritan tutup parholin, terdapat patung perempuan yang sedang duduk. Dinding parholin dipenuhi hiasan berupa kompilasi pilin berganda, stilasi tumbuhan, dan ikan. Jenis patung lainnya adalah patung yang bergabung dengan struktur bangunan atau biasa disebut dengan relief. Patung jenis ini paling banyak ditemukan pada bangunan candi zaman Hindu-Buddha di Indonesia.

C.  Seni Bangunan
Bangunan merupakan salah satu hash budaya masyarakat Nusantara, yang sangat penting. Masyarakat, Nlusantara membuat bangunan dalam beberapa fungsi, yaitu tempat tinggal, lumbung padi, dan tempat beribadah. Sebagai contoh, di Jawa Tengah terdapat rumah joglo yang berfungsi sebagai tempat tinggal, dan di Toraja dan Jawa Barat, terdapat rumah yang berfungsi sebagai lumbung padi. Selain itu, bangunan juga berfungsi sebagai tempat ibadah.


D.  Seni Anyaman
Seni anyaman merupakan seni kerajinan masyarakat Redesaan Indonesia yang menyatu dalam kegiatan keseharian mereka. Pada mulanya, kerajinan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebuSuhan hidup mereka sehari-hari seperti pembuatan keranjang, perabotan, atau perkakas yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka.
Menganyam merupakan kegiatan yang relatif mudah qilakukan karena peralatan dan bahan yang digunakan sangat bedirnpah di desa. Pada perkembangan selanjutnya, hasil kerajinan itu menjadi karya seni yang diperjualbelikan dan dapat mencukupi kebutuhan si pembuat.
Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk seni ini antara lain daun tal (palmyra), gebang (corphya) yang merupakan tumbuhan asli kepulauan Nusa Tenggara Timur, lalang (imperata cylindrica), purun, daun kelapa muda, rotan, dan bambu. Dad bahan-bahan tersebut, dapat dihasilkan aneka barang kerajinan seperti tikar, tas, dinding, langit-langit, tempat mengukus nasi, keranjang, top', puan, sajen, tempat air, alat musik, keranjang ayam, dan sebagainya. Daerah-daerah penghasil kerajinan ini antara lain Tasikrnalaya (Jawa Barat), NTT, Lombok, Padang, Bali, dan sebagainya.

E.   Seni Tembikar
Seni tembikar telah muncul sejak zaman prasejarah. Tembikar dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari dengan cara sederhana serta menggunakan peralata,n dan teknologi dasar. Tembikar tertua
di Indonesia berupa beberapa buah kendi yang diteinukan di Melolo, Sumba. Selain itu, ada pula benda-benda tanah liat yang sangat kaya hiaan dengan ragam hias bangun berulang dari Kalumpang, Sulawesi Selatan pada tahun 3500-2500 SM.
Puncak karya cipta tembikar terjadi pada masa Kerajaan Majapahit, yaitu pada abad ke-14. Pada masa itu, hasil tembikar tidak hanya berupa benda kebutuhan sehari-hari, tetapi juga berkembang rnenjadi benda-benda seperti celengan, relief hias bangunan, dan patung-patung. Penghasil ternbikar hampir terdapatdi seluruh desa di Nusantara, kecuali Papua. Desa-desa tersebut antara lain adalah Desa Gala Gandang di Payakurnbuh, Sumatra Barat, Desa Kayu Agung di Sumatra Selatan, dan Desa Ciruas. Dari segi model dan gayanya, perkembangan tersebut terdapat di beberapa daerah di Indonesia. Di Kasongan, Yogyakarta, para pembuat tembikar telah membuat bentuk satwa sejak 20 tahun lalu. Kemudian, kreativitas mereka mengalami perkembangan dengan diciptakannya tokoh-tokoh mitologis dan satwa artistik dengan gaya dekoratif. Di Desa Pejaten, Bali, perubahan terjadi secara lebih drastis, yaitu dengan menggunakan teknik produksi baru. Para perajin yang pada mulanya membuat tembikar dengan teknik bakaran rendah, beralih membuat tembikar keramik dengan teknik bakaran tinggi. Daerah-­daerah lain yang melakukan penyesuaian terhadap teknik produksi modern adalah Ciruas dan Banten, serta di Plered, Jawa Barat.

F.   Seni Ukir
Seni ukir dan seni kerajinan kayu merupakan bent.uk ungkapan artistik yang tua. Banyak upacara atau ritual zaman prasejarah tentang hubungan antara makhluk hidup dan leluhur yang disimbolkan dengan tiang kayu. Tiang kayu merupakan bangunan simbol yang menjadi twat upacara atau ritual tersebut. Sebagai bahan pembuatan karya seni, kayu juga dimahfaatkan untuk menghasilkan benda sehari-hari seperti perabot rumah tangga, benda penghias, serta benda pelengkap seperti bingkai kaca, wadah kue, kotak penyimpan pakaian, wayang, patung, dan ukiran.
Kayu merupakan elemen yang memiliki daya tahan sekaligus memiliki keindahan alami. Oleh karena dua hal itulah, kayu banyak digunakan sebagai bahan ukiran pada arsitektur bangunan. Papan hias pada tembok, daun pintu, atau jendela di Yogyakarta, dan Surakarta misalnya, dihias dengan ukiran mewah yang melukiskan bentuk manusia, tarn dan satwa serta ragam hias abstrak. Rumah adat masyarakat Batak, Minangkabau, dan Toraja memiliki atap dan dinding yang dipenuhi dengan ukiran.

G.  Seni Sesajen          
Di banyak daerah, sesajen merupakan hasil budaya yang memiliki nilai seni tersendiri. Selama berabad-­abad, seni sesajen merupakati dasar semua jenis ritual, upacara, dan adat-istiadat. Seni sesajen bersifat instan Artinya, seni ini hanya berlaku sementara, yakni hanya pada saat upacara atau ritual itu berlangsung. Seni sesajen bisa meliputi seni makanan atau hiasan-hiasan lain yang biasa digunakan sebagai pelengkap sebuah upacara atau ritual.
Makanan dan hiasan-hiasan biasanya menjadi satu kesatuan dalam sebuah upacara atau ritual tertentu sebagai sebuah sesajen. Dalam masyarakat Bali, sesajen atau yang biasa mereka sebut sebagai banten, terdiri dari beragam makanan seperti tepung beras, bagian tubutihewan, kertas, daun palem, kayu, bambu, dan rotan. Selain itu, sesajen juga sering disandingkan unsur seni lainnya seperti lukisan, topeng, dan wastra tenunan. Dalam pelaksanaan ritual, benda-benda tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah karya seni.
Dedaunan seperti daun pisang, daun kelapa, atau daun palem menjadi bahan yang banyak digunakan sebagai bahan sesajen dalam upacara-upacara di Bali dan Jawa. Daun-daun tersebut dipotong dan dianyam menjadi bentuk burung atau nampan untuk tempat meletakkan sesajen dan benda-benda lainnya.

H.  Lukisan Wayang
Dalam pergelaran wayang beber, gambar menjadi media yang berperan penting dalam membantu dalang rnenuturkan kisahnya. Gambar-gambar tersebut dibuat dalam sebentang kertas atau kain (layar). Setiap bentangan dapat berisi beberapa adegan (prompangan). Tokoh-tokoh digambarkan menjadi dua kelompok. Ada yang saling berhadapan (jagongan) atau semua menghadap ke arah yang sama (Mayon). Dalang akan membeberkan garnbar-gambar tersebut bergantian, sesuai dengan kisah yang sedang dia bawakan. Dalam perkembangannya, seni lukis wayang tidak terbatas hanya sebagai sebuah alat bantu pertunjukan seni wayang. Seni ini berkembang sebagai motif atau gaya pada jenis-jenis seni yang lain, misalnya pada seni hias. Di Bali misalnya,lukisan bercorak wayang dibuat untuk tubing (hiasan yang digantung di dinding bangunan pura) sebagai ide-ide (tirai di pura atau rumah) atau dilukis pada langit-langit rumah.
Lukisan wayang beber di Jawa dan lukisan wayang di Bali sama-sama berisi penggalan (sekuen) dari sebuah kisah pewayangan.

I.     Ilustrasi Naskah
Seni ilustrasi naskah sudah muncul di Nusantara sejak abad ke-8. Seni ini merupakan ragam hias pada naskah tulis dalam media apa pun. Ilustrasi naskah tertua ditemukan dalam prasasti batu dan logam pada abad ke-8 dan abad ke-16, serta dalam naskah tulis bermedia kertas pada abad ke-17. Selain berfungsi sebagai hiasan pada naskah, ilustrasi naskah juga berfungsi sebagai gambaran atau visualisasi atas kandungan atau isi cerita naskah yang bersangkutan.

J.    Lukisan Kaca
Lukisan kaca ditemukan pertarna kali di Belanda pada abad ke-14. Karya seni ini dibahas pertama kali oleh Cenino d' Andrea Cennini pada awal abad ke-15 dalam bukunya yang berjudul II Libro dell' Arte. Pada abad ke-19, lukisan kata dikapalkan dari Belanda ke Jepang melalui Batavia (Jakarta) sehingga kemudian dikenal oleh orang Indonesia. Sejak abad itu, seni lukisan kaca berkembang di Nusantara, khususnya di lingkungan istana Cirebon, Jawa. Lukisan kaca berkembang pertama kali di lingkungan istana karena pada masa itu, kaca merupakan benda yang amat mahal yang tidak terjangkau oleh masyarakat biasa. Lukisan kaca berkembang di kalangan masyarakat secara luas setelah harga kaca relatif murah.
Objek lukisan kaca di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu kaligrafi dan nonkaligrafi. Jenis lukisan kaca kaligrafi misalnya kaligrafi Arab dan aksara Jawa. Jenis lukisan kaca nonkaligrafi misalnya berupa ilustrasi adegan dalam cerita rakyat, tokoh-tokoh wayang, gambar pasangan pengantin masjid, dan pemandangan alarm Beberapa pelukis kaca tradisional maupun modern terkenal antara lain, Nasrin H., Johar, Astika, Rastika, Haryadi Suadi, Djumelan, Gurun, Toto Sunu, dan lain-lain.

Tugas Mandiri
1. Berilah definisi pada istilah-istilah berikut ini!
Istilah
Definisi
Religius

Estetis

Relief

Gerabah

Metakosmos

Tembikar

Artistik

Sajen

Simbol

Makrokosmos

Mikrokosmos

Wayang Beber

Visualisasi

Lampion

Ekspresi


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah berikut ini!
a.       Mikrokosmos
b.      Makrokosmos
c.       Metakosmos
3. Uraikan dengan ringkas, pendapat Anda mengenai perkembangan seni patung di Nusantara!
4. Di Nusantara, daerah mana saja yang menjadi tempat penghasil seni patung?
5. Uraikan dengan ringkas perkembangan seni anyaman di Nusantara!

Berllah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1.        Dalam kepercayaan nenek moyang kita, benda-benda upacara merupakan perwujudan dari
a.   dunia arwah atau dunia dewa
b.   daratan dan air
c.   alam dunia dan alam akhirat
d.   dunia arwah dan alam semesta
e.   bumi dan langit
2.        Motif ikan, kura-kura, dan sebagainya pada masyarakat Sentani, Papua, yang dipakai dalam aktivitas memancing dipercayai akan
a.   mendatangkan keselamatan
b.   mendatangkan kenyamanan
c.   mendatangkan keberuntungan
d.   menjauhkan Marabahaya
e.   mengusir roh jahat
3.        Garnbar-gambar yang biasa dilukiskan pada Damarkurung umumnya bertema sakral dan profan. Motif yang tidak bertema sakral misalnya
a.  pepohonan
b.  kepala singa
c.  hewan
d.  dewa
e.  Rojomino
4.        Salah satu contoh wujud patung yang dapat ditemukan di kawasan Nusantara adalah sarkofagus. Sarkofagus adalah
a.   dewa persembahan
b.   dewa pertanian
c.   dewa pelindung
d.   peti mati
e.   dewa kematian
5.        Relief di Candi Brahma dan Syiwa menceritakan kisah
a.     Mahabarata
b.    Baratayuda
c.     Arjunawiwaha
d.    Ramayana
e.     Mahabarata dan Ramayana
6.        Patung Ganesha pada bagian bilik barat Candi Syiwa di kompleks Prambanan dipuja sebagai dewa
a.   pelindung dan kesuburan
b.   kematian dan ilmu pengetahuan
c.   ilmu pengetahuan dan penolak marabahaya
d.   pengetahuan
e.   penolak marabahaya
7.        Bahan -bahan yang tidak digunakan untuk seni anyaman antara lain
a. kertas
b. lalang
c. palmyra
d. purun
e. corphya

8.        Benda tembikar tertua yang ada di Indonesia diternukan pada tahun
a.   3500-2500 SM
b.   1500-1000 SM
c.   3500-3000 SM
d.   1000-500 SM
e.   2500-1500 SM
9.        Peti mati yang digunakan dalam upacara Ngaben di Bali adalah peti yang diukir sesuai dengan status jenazah. Seorang pendeta akan dibakar dalam peti mati dengan ukiran berbentuk
a.  kepala singa
b.  burung garuda
c.  setengah rnanusia
d.  naga
e.  benteng
10.    Lukisan kaca ditemukan pertama kali di Belanda pada ...
a.  abad ke-16
b.  abaci ke-13
c.  abad ke-15
d.  abad ke-12
e.  abad ke-14
11.    Seni yang bukan termasuk seni terapan adalah
a.  lukisan kaca
b.  anyaman
c.  tembikar
d.  bangunan
e.  batik
12.    Berikut ini bukan merupakan daerah penghasil tembikar, yaitu
a.   Gala Gandang, Payakumbuh, Sumatra Barat
b.   Asmat, Papua
c.   Kampung Ajun, Indramayu, Jawa Barat
d.   Dolon, Klaten;Jawa Tengah
e.   Mastagih di Pulau Lombok
13.    Salah seorang pelukis kaca Indonesia yang terkenal adalah
a.  Affandi
b.  Soedjono
c.  Slamet Gundono
d.  Rastika
e.  Ashadi Siregar
14.    Posisi wayang-wayang kulit yang saling berhadapan disebut
a.   jagongan
b.   playon
c.   sambatan
d.   rnlakon
e.   leren
15.    Posisi wayang-wayang kulit yang menghadap ke arah yang sama disebut
a.   jagongan
b.   playon
c.   sambatan
d.   nilakon
e.   leren
16.    Pada masyarakat prasejarah, seni rupa amat beragam dan berbeda antara suku yang satu dan suku lainnya. Satu hal yang menyamakan seni tersebut yakni
a.  sudut kepentingan
b.  Cara pembuatan
c.  proses pembuatan
d.  bahan pembuatan
e.  ritual pembuatan
17.    Singa bagi masyarakat Batak melambangkan
a.   kesuburan
b.   kesaktian dan keperkasaan
c.   kesuburan dan penjaga manusia dari marabahaya
d.   keselamatan
e.   kesetiaan pada lelehur (nenek moyang)
18.    Lumbung bagi masyarakat Toraja berfungsi sebagai
a.   gudang padi
b.   ruang pertemuan
c.   rumah ibadah
d.   bangunan tempat bersernayamnya roh nenek moyang
e.   ruang upacara
19.    Gebang (corphya) merupakan tumbuhan asli Kepulauan
a.     NTB
b.     NTT
c.     Bali
d.     Flores
e.     Jawa Tengah
20.    Contoh rumah adat yang memiliki atap dan dinding penuh ukiran adalah rumah adat
a.  Toraja
b.  Surakarta
c.  Yogyakarta
d.  Bali
e.  Papua
21.    Jenis kesenian wayang yang media pentasnya berupa lukisan wayang pada layar atau kertas yang dibentangkan pada saat dalang berkisah adalah
a.  wayang orang
b.  wayang kulit
c.  wayang goiek
d.  wayang suket
e.  wayang beber
22.    Barang-barang seperti periuk, belanga, pot bunga, tempayan, dan sejenisnya disebut
a.  perabot
b.  peralatan
c.  tembikar
d.  gerabah
e.  manik-manik
23.    Sesuatu yang ada di balik atau di War dunia yang dikenal dengan istilah
a.     mikrokosmos
b.     metakosmos
c.     makrokosmos
d.     kosMos
e.    indokosmos
24.    Alat-alat memasak yang terbuat dari tanah liat disebut dengan
a.     peralatan
b.     tembikar
c.     gerabah
d.     manik-manik
e.     perabot
25.    Seni yang dibuat hanya pada saat upacara atau ritual berlangsung.diasebut
1.      seni ukir
2.      seni sesajen
3.      seni ilustrasi
4.      seni kaca
5.      seni anyam

Jawablah dengan jelas dan benar pertanyaan-pertanyaan di bawah !
1.  jelaskan tujuan dari dibuatnya seni bias!
2.  Apakah yang dimaksud dengansarkofagus?
3.  Jelaskan sepintasmengenai seni bangunan!
4.  Jelaskan mengenai perkernbangan seni ukir! Jawab
5.  Apakah yang dimaksud dengan seni sesajen?    

Latihan. Ulangan Tengah Semester

Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benari
1.        Seni rupa yang dibuat untuk mengekspresikan nilai budaya dan keindahan seperti seni lukis dan patung merupakan
a.     seni rupa murni
b.     seni rupa terapan
c.     seni rupa tradisi
d.     seni rupa ilustrasi
e.     seni rupa konteporer
2.        Tokoh pewayangan yang berbudi halus, memiliki kulit berwarna emas, tubuh langsing, gagah,tatanan rambut ketapang, dan bulu mata tipis adalah
a.             Bima
b.            Arjuna
c.             Petruk
d.            Rahwana
e.             Nakula
3.        Batik produksi pengusaha Cina cenderung menggunakan warna-warna terang dan beraneka ragam. Pewarna yang digunakan adalah
a.             creon
b.            indigosol
c.             cresol
d.            kapur
e.             kaporit
4.        Relief adalah ukiran yang umumnya menggunakan media ....
a.             kayu
b.            gua
c.             batu atau tembok (semen)
d.            bambu
e.             rotan
5.        Pada masa kini, ada juga wayang yang terbuat dari rumput atau jerami yang dikenal dengan nama
a.      wayang suket
b.     wayang golek
c.      wayang kulit
d.     wayang jerapah
e.      wayang beber
.
6.        Awal perkembangan seni lukis sangat berkaitan erat dengan
a.      gaya hidup
b.     masyarakat
c.      perkembangan peradaban manusia
d.     komunitas
e.      genre
7.        Berikut ini hal-hal yang tidak memengaruhi perkernbangan seni lukis, yaitu
a.      sistem bahasa
b.     hubungan sosial
c.      cara bertahan hidup
d.     kepercayaan
e.      agama
8.        Pola berkomunikasi dengan menggunakan gambar pada akhirnya merangsang pembentukan sistem tulisan karena huruf sebenarnya berasal dari
a.  pola beragam
b.  kiasan
c.  sirnbol-simbol gambar
d.  gerakan
e.  khayalan
9.        Dengan seni kita dapat memperoleh kenikmatan sebagai akibat dari refleksi
a. perasaan
b. pikiran
c. lahiriah
d. naluri
e. estetika
10.    Seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang melihat atau mendengarnya. Ini adalah definisi seni menurut
a.      Ensiklopedia Indonesia
b.     Thomas Munro
c.      Achdiat Kartamihardja
d.     Leo Tolstoy
e.      Ki Hajar Dewanfara
11.    Keindahan akan terbentuk jika memenuhi tiga syarat, yaitu adanya integritas (kesatuan) atau kesempurnaan, proporsi yang tepat dan harmonis, serta klaritas (kejelasan). Ini merupakan pendapat dari
a.      Alexander Baumgarten
b.     Herberd Read
c.      Thomas Aquinas
d.     Al Gozzali
e.      Immanuel Kant
12.    Proses kreasi seni tidak mempunyai ciri atau sifat khusus
a.  individual
b.  abadi
c.  universal
d.  unik

e.  ekspresif
13. Benda ini merupakan karya seni pakai yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual manusia secara
a.      emosional
b.     modern
c.      praktis
d.     sosial
e.      fisik

1.       
    14. Gambar di samping merupakan hasil karya seni yang berfungsi sosial di bidang


a.        ilmu pengetahuan
b.       rekreasi atau hiburan
c.        komunikasi
d.       pendidikan
e.        teknologi



15.        Objek akan tampak kecil dan didominasi oleh latar belakang jika jarak antara
a.     kamera dan latar belakang terlalu dekat
b.    objek dan latar belakang terlalu dekat
c.     kamera clan latar belakang terlalu jauh
d.    objek dan kamera terlalu dekat
e.     objek dan kamera terlalu jauh

16.        Penempatan perabotan rumah adalah contoh karya seni
a.  dekorasi
b.  ilustrasi
c.  grafis
d.  kriya
e.  lukis
17.         Seni grafis berupa cetak saring yang paling banyak digunakan adalah
a. stempel
b. relief
c. sablon
d. etsa
e. stensil
18.        Berikut ini adalah peralatan yang tidak digunakan dalam pembuatan seni rupa, yaitu
a.  cat minyak
b.  pahat
c.  kanvas
d.  kuas
e.  pensil
19.        Seni rupa merupakan salah satu bagian dari
a.  kebudayaan
b.  kesenian
c.  seni budaya
d.  seni murni
e.  budaya nasional
20.        Seni rupa dua dimensi merupakan salah satu pembagian jenis seni rupa menurut
a.   matra
b.   pandangan mata
c.   fungsi
d.   bentuknya
e.   teknik
21.        Yang bukan tujuan diciptakannya karya seni murni adalah sebagai sarana
a.  rekreasi
b.  ekspresi
c.  sosial
d.  komunikasi
e.  pribadi

22.        Desain dapat digolongkan dalam karya seni
a. murni
b. terapan
c. modern
d. rupa
e. tiga dimensi
23.        Salah satu jenis karya seni terapan adalah seni kriya yang disebut juga
a. seni kerajinan
b. kerajinan tangan
c. prakarya
d. pekerjaan tangan
e. hasta karya
24.    Yang tidak termasuk seni terapan dua dimensi adalah
a.     mozaik
b.    tenun
c.     wayang kulit
d.    hiasan dinding
e.     keramik
25.    Daerah yang bukan penghasil kerajinan batik adalah
a. Solo
b. Yogyakarta
c. Madura
d. Bandung
e. Pekalongan
26.    Berikut ini yang bukan teknik karya seni kriya tiga dimensi, yaitu
a. sambung
b. cetak
c. transparan
d. pahat
e. butsir
27.    Yang dimaksud dengan sifat estetis media adalah sifat
a.  keindahan bahan
b.  kerasnya bahan
c.  fisik bahan
d.  seni bahan
e.  kekuatan bahan
28.    Ragarn hias untuk menghias bingkai pada pintu masuk candi disebut
a.  kala
b.  kala makara
c.  lingga yoni
d.  puncak candi
e.  dinding candi
39.    Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan
a.   mencari popularitas
b.   mencari kejayaan
c.   matriatisme
d.   mistisisme
e.   kebanggaan
30.    Yang bukan tokoh seni lukis zaman Renaisance yaitu
a.  Tomassi
b.  Donatello
c.  Leonardo da Vinci
d.  Salvador Dali
e.  Michaelangelo

Jawablah dengan benar pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.          Seni sesajen bersifat instan. Jelaskan rnaksud pengertian tersebut!
2.          Jelaskan bahan dasar yang balk untuk membuat tembikar!
3.          Produk apakah yang dapat dihasilkan dart seni anyaman?
4.          Jetaskan motif-motif yang munbul pada kebudayaan zaman Dongson! 
5.          Sebutkan karya seni yang mendapat pengaruh China

1 comment:

Essen Ikan Mas Super B said...

terimakasih untuk informasinya.

Kami mengharapkan komentar dan kritikan yang membangun, ..