August 2015 - Syarif Miftahudin's Blog

Monday, August 17, 2015

Cara Dapat Pulsa Gratis Anti Mainstream
7:45:00 PM0 Comments
Bismillahirrohmaanirrohiim..
Assalamu'alaikum wr. wb.

Buat kalian agan dan aganwati yang hobi nge-blog atau wordpress, ane ada tips nih buat dapetin pulsa gratis kaya ane, lumayan buat nambah passive income jadi ngga perlu beli pulsa.

Caranya gampang banget, kalian cuma perlu daftar jadi member BloggerBersatu.com lalu pasang kode iklan di blog atau wordpress sobat, atau di website kalian, perbanyak visitor dengan promosikan blog sobat.

Bagi yang belum tau nih ya, BloggerBersatu.com itu semacam PPC (Paid Per Click). Jadi kita akan dibayar setiap ada visitor yang meng-klik iklan yang kita pasang di blog kita, jadi kita sebagai Publisher. Kita juga bisa menjadi Advertiser, yaitu kita dapat mengiklankan produk atau jasa kita, kemudian Publisher akan memasangnya di blog mereka, dan dikelola rapih oleh BloggerBersatu.com

Berikut bukti pembayaran ane :




Mau?
Buruan daftar, klik link berikut ---> DAFTAR
Reading Time:

Tuesday, August 4, 2015

#SaveOurMasjid Bagaimana IMB di Atas Tanah Wakaf?
7:16:00 PM0 Comments

#SaveOurMasjid
#IMBdiatasTanahWakaf

Masjid diseluruh negeri ini umumnya didirikan di atas tanah Wakaf dan dibangun dengan swadaya masyarakat setempat dan donatur dermawan yg berinfak.
Bagaimana kemudian ada pihak yang berkepentingan mempertanyakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atas Masjid? Bisakah pengurus Masjid memperlihatkan buktinya?

Mungkin ini akan menjadi PR Besar pengurus Masjid untuk segera melengkapinya, sebelum "Pemerintahan Kafir" memanfaatkan kondisi ini.
Karena "tumbal" utk rencana besar mereka telah dimulai, kita belajar dari kasus di DKI, Penghancuran sebuah Gereja di Jati Negara dengan alasan tidak memiliki izin, dan ummat Islam di Jakarta pun "terpesona" dari pemandangan kasat mata ini, namun sesungguhnya "rencana tidak kasat mata" bisa jadi telah mereka susun, yg target akhirnya adalah puluhan bahkan ratusan Masjid di Jakarta, karena mayoritas dibangun di atas tanah Wakaf dengan swadaya Masyarakat.

"Gereja kami, kami relakan untuk dihancurkan karena tidak memiliki izin, maka ummat Islam pun harus rela masjid-masjidnya yg tidak berizin untuk dihancurkan sebagaimana bangunan liar lainnya...!!"

Benar-benar sebuah strategi tumbal yang sangat tersusun rapi, sementara kita masih tidak mau belajar dari strategi yang mereka lakukan...
Dalam waktu dekat ini genderang PILKADA segera ditabuh, masihkan anda akan memilih pemimpin yang bukan dari kalangan anda? Kalau kita tidak bisa belajar dari kondisi hari ini, yakinlah Masjid2 megah di tanah air ini hanya akan menjadi kenangan semata bagi anak cucu kita.

Smoga bermanfaat... 😎
Reading Time:
Surat Terbuka Fadzlan Garamata untuk Gereja Injili Di Indonesia (GIDI)
7:08:00 PM0 Comments
Usai kembali dari Tolikara, Ustadz asal Papua, Fadzlan Garamatan mengatakan, ada hikmah di balik peristiwa tersebut. Ketua Tim Pencari Fakta Tolikara itu pun menuliskan tulisan singkat berupa surat terbuka untuk Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) lewat aplikasi WhatsAppnya.


Berikut isi surat Fadzlan Garamata yang berjudul Terima Kasih GIDI.

"TERIMA KASIH GIDI"

Atas ulah kalian, kami jadi tahu nama Tolikara yang sebelumnya sama sekali kami tak tahu menahu.
Atas ulah kalian, kami jadi tahu bahwa di Tolikara ada Masjid yang sudah berdiri puluhan tahun yang lalu.

Atas ulah kalian, kami jadi tahu ada ribuan muslim di Tolikara.
Atas ulah kalian, kami jadi tahu ada Perda aneh di Tolikara yang sangat diskriminatif terhadap Islam dan kaum muslimin.

Atas ulah kalian, kami jadi tahu bahwa Australia dan Israel ternyata sudah menancapkan kuku hitamnya di bumi Cendrawasih.
Atas ulah kalian, kami jadi tahu bahwa perkembangan dakwah Islam di Papua secara umum dari hari ke hari terus menggembirakan.

Atas ulah kalian, kami jadi tahu data sebenarnya jumlah total kaum muslimin di Papua sana adalah 40% , populasi yang cukup membalikkan asumsi kebanyakan orang selama ini bahwa Papua hampir identik Kristen atau diklaim Kristen.

Atas ulah kalian, kami dari berbagai penjuru, bukan hanya negeri ini tapi seluruh dunia dan dari berbagai latar belakang jadi tergerak rasa solidritasnya untuk lebih berperan terhadap nasib saudara kami di sana.

Atas ulah kalian, kami jadi yakin bahwa Masjid yang dibakar akan dibangun kembali yang lebih bagus dan lebih megah.
Atas ulah kalian, kami jadi yakin bahwa dakwah Islam di sana akan makin marak dan masif, bahkan pesantren akan segera berdiri.

Atas ulah kalian, mata dunia mulai terbuka bahwa anggapan tentang teroris itu di identikkan dengan Islam adalah keliru.
Terimakasih, terimakasih, dan terimakasih.

Kami menunggu kalian semua jamaah GIDI dalam damai kasih Islam.
Kami berharap tak lama lagi kami bisa menjadi imam shalat di sana, berceramah dan melantunkan adzan lima waktu di sana.

Terimakasih, Islam akan jaya di Papua Nuu Waar
Terimakasih, tak lama lagi, insya Allah Papua  Nuu Waar identik dengan Islam.

Terimakasih, Allahu Akbar.
Reading Time:
Catatan Kunjungan Erdogan ke Indonesia
6:57:00 PM0 Comments
Catatan saya tentang kunjungan Erdogan ke Indonesia: 



1. Jujur saja mimik Erdogan tidak begitu bersemangat dalam bingkai diplomasi, tapi lebih kepada kunjungan persaudaraan.

2. Erdogan lebih semangat untuk silaturahim dengan rakyat muslim Indonesia, bukan dengan pemerintah, karena Erdogan tau siapa pemerintah Indonesia sekarang.

3. Tidak disambut Jokowi, biasa saja, namun ada kemungkinan hal ini pesanan asing, untuk meninggalkan kesan, Erdogan tidak terlalu penting, sepenting Xi Jinping (presiden Cina).

4. Xi Jinping penting bagi pemerintahan jokowi , Erdogan penting bagi rakyat, rakyat lebih suka pemimpin jujur dan padat karya nyata.

5. Erdogan disambut bak artis oleh masyarakat, histeris, beda dengan presiden kita sendiri yang setiap hari dicaci maki rakyat.

6. Jika kita mengacu ke teori penyampaian pesan Herbert Mead, jelas 100 persen Erdogan tidak suka Jokowi, dan Erdogan mengirimkan pesan non verbal kepada Jokowi "anda pemimpin penipu".

7. Dalam pertemuan Erdogan dengan Jokowi di istana, Erdogan jarang melihat wajah Jokowi, malah lebih sering menyapa pers, Erdogan lebih sering melihat kedepan saat Jokowi bicara, artinya Erdogan sangat tidak suka duduk dengan pemimpin kelas rendah begini.

8. Mimik bicara Jokowi seperti biasa, masih cengengesan dan benar benar bikin malu rakyat Indonesia kepada pemimpin dunia lain bukan hanya ke Erdogan, susah mengkarbit orang agar pintar mendadak.

9. Ingat kejadian di forum ekonomi di Davos saat Erdogan semprot presiden israel Simon Peres, tatapan Erdogan ke Simon peres hampir sama dengan tatapan Erdogan ke Jokowi kemarin.


10. Fenomena masyarakat yang ajak selfie dengan Erdogan adalah pesan cinta rakyat kepada pemimpin idola, jokowi jangan sewot, beda kelas, idola jokowi komunis, idola rakyat Erdogan, sah saja, hidup adalah pilihan.

11. Pesan dari rakyat indonesia, bahwa negara ini sangat menginginkan sosok Erdogan untuk menjadikan Indonesia maju dan benar benar hebat, rakyat sudah cerdas, kalau boleh rakyat indonesia bikin petisi "pinjam Erdogan setahun saja".

12. Dalam pertemuan bisnis Turki - Indonesia, pesan tersirat Erdogan adalah tinggalkan Cina, karena itu berbahaya bagi Indonesia. Tapi yakinlah pejabat indonesia tipe nya jatuh ke lubang yang sama berkali kali.

13. Tujuan utama Turki ke Indonesia adalah melihat potensi terkini Indonesia dan keadaan muslim, bukan dijamu istana.

14. Bagi yang mau belajar, kemarin terlihat jelas kelas pemimpin dunia yang hebat, berkelas, dan standar demokrasi internasional, sedangkan jokowi tetap kelas walikota yang tidak naik kelas kecuali maksa jadi presiden dengan semua cara, termasuk berkhianat, meskipun rakyat tidak suka, meskipun dihina menteri sendiri.

15. Semua fakta di lapangan, memaksa Erdogan memberikan sinyal agar rakyat indonesia lebih cermat dalam memilih pemimpin, namun apakah rakyat menangkap pesan itu atau tidak, mari kita lihat di pilpres selanjutnya.
Wallahu alam

Yang belum tau siapa Erdogan silahkan search sendiri di google :v
*Sumber: dari fb Tengku Zulkifli Oesman
Reading Time: