February 2014 - Syarif Miftahudin's Blog

Wednesday, February 12, 2014

Tata Nama Senyawa Kimia
7:14:00 PM0 Comments

a)      Senyawa Molekul (Senyawa Kovalen) Biner

Senyawa biner  adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur,misalnya air (H2O), amonia (NH3), dan metana (CH4).
(1)   Rumus Senyawa
Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan.
B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Contoh:
Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N dan rumus kimia air lazim ditulis sebagai H2O bukan OH2
(2)   Nama Senyawa
Nama senyawa kovalen biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua.
Contoh:
  • HCl = hidrogen klorida
  • H2S = hidrogen sulfida
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani sebagai berikut:

Reading Time:
BloggerBersatu Tidak Jadi Tidak Komitmen
2:45:00 PM0 Comments
Ini adalah lanjutan dari post saya yang kemarin ---> http://syarifmiftahudin.blogspot.com/2014/02/bloggerbersatu-sekarang-tidak-komitmen.html

Hari ini tanggal 12-2-14. Saya baru saja mendapat sms seperti ini :

                                     

Langsung saya cek pulsa


Disitu tertulis Rp24.956,- soalnya tadi udah sempet kepake.


Bisa saya simpulkan lagi bahwa BloggerBersatu memang benar benar konsisten. Mohon maaf kritikan saya yang kemarin.

Terimakasih
Reading Time:
Pengertian, Macam-Macam dan Contoh Majas
6:06:00 AM0 Comments
Assalamu'alaikum wr.wb

Mulai dari awal mari kita membahas apa itu pengertian dari majas? Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang bertujuan untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis.

Selain itu, ada pengertian lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih berimajinasi. Berbicara tentang macam-macam majas adalah sangat penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia ini. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut saya sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.

Reading Time:

Tuesday, February 11, 2014

BloggerBersatu Sekarang Tidak Komitmen
6:54:00 PM 3 Comments

Hari Jum'at kemarin, 7-2-14 saya melakukan pengambilan komisi di BloggerBersatu dimana saldo saya pada saat itu sudah mencapai Rp27.000,- lebih bahkan. Biasanya di tanggal 10 tiap bulannya saya mendapat komisi berupa pulsa yang langsung dikirimkan ke no. hp saya. Tapi bulan Februari ini, tanggal 10 kemarin belum juga dikirim, dan hari ini tanggal 11 saya mendapat email dari BloggerBersatu yang isinya :
Reading Time:

Friday, February 7, 2014

Penerapan Baris dan Deret dalam Kehidupan Sehari-hari
10:14:00 PM 2 Comments
Penerapan Baris dan Deret dalam Kehidupan Sehari-hari
Di bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret sering diterapkan dalam kasus-kasus yang menyangkut perkembangan dan pertumbuhan. Apabila perkembangan atau pertumbuhan suatu gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah deret, baik deret hitung ataupun deret ukur, maka teori deret yang bersangkutan penad (relevant) diterapkan untuk menganalisisnya. Model perkembangan usaha merupakan penerapan teori Baris dan Deret.  Perkembangan usaha yang dimaksud adalah sejauh usaha-usaha yang pertumbuhannya konstan dari  waktu ke waktu mengikuti perubahan baris hitung. Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha misalnya produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau penanaman modal yang berpola seperti deret hitung, maka prinsip-prsinsip deret hitung dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan variable tersebut. Berpola seperti deret hitung maksudnya di sini ialah bahwa variable yang bersangkutan bertambah secara konstan dari satu periode ke periode berikutnya.

Dasar Teori Deret Hitung
Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung ini dinamakan pembeda, yang tak lain merupakan selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan.

Rumus Suku ke-n dari Deret Hitung
Suku ke-n dari suatu Deret Hitung dirumuskan sebagai berikut :
Un = a + (n – 1)b

Rumus Jumlah n Suku
Jumlah sebuah Deret Hitung dengan suku tertentu dirumuskan sebagai berikut :
Sn  = n/2 (a + Un)
Contoh Soal yang Berkaitan dengan Baris dan Deret dalam Model Perkembangan Usaha
Perusahaan genteng “Sokajaya” menhasilkan 3000 buah genteng pada bulan pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas, perusahaan mampu menambah produksinya sebanyak 500 buah setiap bulan. Jika perkembangan produksinya konstan , berapa buah genteng yang dihasilkan sampai dengan bulan tersebut ?
Jawab :
a = Suku Pertama  = 3.000
b = Pembeda         =    500
n                           =         5
Hasil Bulan Ke-5
 U5       = a + (n – 1 )b
            =  3.000 + (5 – 1 ) 500
            =  3.000 + 2.000
            =  5.0000
Jadi  hasil produksi pada bulan ke-5 adalah 5.000 genteng

Jumlah Produksi genteng sampai bulan ke-5
 S5  =  n/2 (a + U5 )
      =  5/2  (3.000 + 5.000)
      =  5/2  ( 8.000)
      =  20.000
Jadi jumlah produksi henteng selama lima bulan adalah 20.000

Besarnya penerimaan P.T Ccemerlang dari hasil penjualan barangnya Rp. 720 Juta pada tahun kelima dan Rp. 980 juta pada tahun ke tujuh. Apabila perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret hitung berapa perkembangan penerimaannya pertahun? Berapa besar penerimaan pada tahun pertama dan pada tahun keberapa penerimaannya sebesar Rp. 460 Juta?
Jawab :
Penerimaan Tahun Ke-5 :  U5   = 720
U5    = a + (5 – 1 )b
720 = a + 4b
Penerimaan Tahun Ke-7 : U7 =  980
U7    = a + (7 – 1) b
980 = a +6b
a + 4b = 720
a + 6b = 980
-2b = -260
    b = 130

a + 4b = 720
a + 4.130 = 720
a   = 720 – 520
a  = 200
Jadi penerimaan pada tahun pertama adalah Rp. 200 Juta

Penerimaan Tahun Ke-n = 460
Un  = a + (n – 1) b
460 = 200 + ( n – 1 )130
260 = 130n – 130
390 = 130n
     n = 3
Jadi jumlah penerimaan sebesar Rp. 460 juta terjadi pada tahun ketiga
Perusahaan keramik menghasilkan 5.000 buah keramik pada bulan pertama produksinya. Dengan adanya penambahan tenaga kerja, maka jumlah produk yang dihasilkan juga ditingkatkan. Akibatnya, perusahaan tersebut mampu menambah produksinya sebanyak 300 buah setiap bulannya. Jika perkembangan produksinya konstan setiap bulan, berapa jumlah keramik yang dihasilkannya pada bulan ke 12 ?. Berapa buah jumlah keramik yang dihasilkannya selama tahun pertama produksinya ?
Jawab :
Jumlah keramik yang dihasilkannya pada bulan ke 12
U12 = a + (n – 1) b
      = 5.000 + (12 – 1) 300
      = 5.000 + (11) 300
      = 5.000 + 3.300 = 8.300
Jadi pada bulan ke 2 perusahaan tersebut dapat menghasilkan 8.300 buah keramik

Jumlah keramik yang dihasilkan dalam satu tahun pertama.
S12 = n/2 (a + U12 )
      = 12/2 (5.000 + 8.300)
      = 6 (13.300)
      = 79.800

Penerimaan Perusahaan Bagus dari hasil penjualannya sebesar Rp. 1,2 miliar pada tahun kelima dan sebesar Rp. 1,8 miliar pada tahun ketujuh. Apabila perkembangan penerimaan perusahaan tersebut konstan dari tahun ke tahun, berapakah perkembangan penerimaannya per tahun, berapakah penerimaannya pada tahun pertama dan pada tahun ke berapa penerimaannya mencapai Rp. 2,7 miliar ?
Jawab :
 S7 = 1,8 miliar                        1,8 = a + 6b
S5 = 1,2 miliar                         1,2 = a + 4b  -
0,6 = 2b
b = 0,3 miliar
Sehingga perkembangan penerimaan perusahaan tersebut per tahun : Rp. 300.000.000, Adapun penerimaan pada tahun pertama adalah :

a + 4b              = 1,2
a + 4(0,3)         = 1,2
a + 1,2             = 1,2
       a               = 0
Pada tahun pertama perusahaan tersebut belum memperoleh penerimaan. Adapun penerimaan sebesar 2,7 miliar diterimanya pada tahun :

Sn                     = a + (n-1) b
2,7                   = 0 + (n-1) 0,3
2,7                   = 0 + 0,3n – 0,3
2,7 + 0,3          = 0,3n
            n = 3 / 0,3
n = 10
Jadi penerimaan sebesar Rp. 2,7 miliar diterima perusahaan pada tahun ke-10


APLIKASI DALAM ILMU EKONOMI BISNIS


Deret dalam Mengukur Pertumbuhan Penduduk

Menurut Robert Malthus, dalam mengukur Pertumbuhan Penduduk mengikuti Barisan Geometri (Ukur), sedangkan Pertumbuhan Pangan mengikuti Barisan Aritmatika (Hitung).

Secara Matematis dapat dirumuskan:




Dimana :                   Pt   = Jumlah penduduk pada periode t
                                Pi     = Jumlah penduduk pada awal periode
                                r     =  pertumbuhan penduduk (%)
                                t     = Selisih waktu pada awal periode hingga periode t
             
Contoh:
Di Kota A pada tahun 2000 jumlah penduduknya sebnayak 2.000.000 jiwa dab menurut historis perhitungan tingkat pertumbuhan penduduknya sebesar 2% / tahun. Berapa jumlah penduduk di Kota A tahun 2004?


Barisan dalam Usaha Bisnis

Penerapan barisan bagi dunia bisnis yang lebih sesuai adalah Barisan Aritmatika. Karena apabila diukur dengan barisan geometri, variabel-variabel ekonomi seperti biaya produksi, modal, pendapatan, tenaga kerja akan kesulitan untuk mengikutinya dalam arti segera memenuhinya.
Contoh: Stok barang PT. X pada bulan 1 sampai dengan 10, setelah dihitung rata-rata permintaan barang tersebut ialah 7. Berapakah stok barang pada bulan ke-6


                                                               


Deret dalam Mengukur Bunga Majemuk

Model deret untuk bunga majemuk (Bunga berbunga) ialah baris geometri khususnya bagi hutang piutang. Hal ini berlaku bagi dunia perbankan. Transaksi dengan model ini disebut kredit.

Rumus:


Rumus ini untuk kredit system pembayaran suku bunga yang dibayarkan setahun sekali. Sebaiknya jika suku bunga dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun rumusnya menjadi:




Contoh :
Mr. Bean kredit mobil dengan uang muka 10.000.000, sisa kreditnya yaitu 30.000.000 dengan suku bunga kredit 2% / bulan dalam jangka waktu 2 tahun. Berapakah jumlah kredit setelah jatuh tempo pelunasan dan berapakah jumlah harga mobil?


                                           

Reading Time:
Masalah Penerapan Barisan dan Deret Geometri
10:12:00 PM1 Comments
Projek
Himpunlah minimal tiga buah masalah penerapan barisan dan deret geometri dalam bidang fisika, teknologi informasi dan masalah nyata di sekitarmu. Ujilah berbagai konsep dan aturan barisan dan deret geometri di dalam pemecahan masalah tersebut. Buatlah laporan hasil kerjamu dan sajikan di depan kelas.
Laporan
Barisan dalam Usaha Bisnis
Penerapan barisan bagi dunia bisnis yang lebih sesuai adalah Barisan Aritmatika. Karena apabila diukur dengan barisan geometri, variabel-variabel ekonomi seperti biaya produksi, modal, pendapatan, tenaga kerja akan kesulitan untuk mengikutinya dalam arti segera memenuhinya.
Contoh:

Stok barang PT. Q pada bulan 1 sampai dengan 14, setelah dihitung rata-rata permintaan barang tiap bulan bertambah sebanyak 6 buah dengan stok barang pada bulan pertama sebanyak 10. Berapakah stok barang pada bulan ke-5 ?
Diketahui : a = 10, b = 6
Ditanya : U6 = ..............?
Jawab :    Un = a + (n-1) b
     U5 = 10 + (5-1) 6
= 10 + (4) 6
= 10 + 24
= 34
Jadi, stok barang pada bulan ke-5 sebanyak 34
Deret dalam Mengukur Pertumbuhan Penduduk

Menurut Robert Malthus, dalam mengukur Pertumbuhan Penduduk mengikuti Barisan Geometri (Ukur), sedangkan Pertumbuhan Pangan mengikuti Barisan Aritmatika (Hitung). Secara Matematis dapat dirumuskan:
Pt = Pi (1 + r)t-1
Dimana :                 Pt   = Jumlah penduduk pada periode t
                                Pi   = Jumlah penduduk pada awal periode
                                r     = Pertumbuhan penduduk (%)
                                t     = Selang waktu
Contoh:
Di Kota P pada tahun 2002 jumlah penduduknya sebanyak 4.000.000 jiwa. menurut historis perhitungan tingkat pertumbuhan penduduknya sebesar 5% pertahun. Berapa jumlah penduduk di Kota P tahun 2006?
Diketahui :   Pi = 4.000.000
r   = 5% = 0,05
t   = 5
Ditanykan :     P5 = ................ ?
Jawab :     Pt = Pi (1 + r)t-1
        P5 = 4.000.000 ( 1 + 0,05 ) 5-1
= 4.000.000 (1,05)4
= 4.000.000 (1,21550625)
= 4.862.025
Jadi, jumlah penduduk di Kota P tahun 2006 adalah 4.862.025
Deret dalam Mengukur Bunga Majemuk

Model deret untuk bunga majemuk (Bunga berbunga) ialah baris geometri khususnya bagi hutang piutang. Hal ini berlaku bagi dunia perbankan. Transaksi dengan model ini disebut kredit.
Rumus:
Fn = P + (n + i)n
Rumus ini untuk kredit system pembayaran suku bunga yang dibayarkan setahun sekali. Sebaiknya jika suku bunga dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun rumusnya menjadi:
Fn = P + [1 + ]
Dimana : Fn = Jumlah nilai kredit dengan n periode I    = Suku bunga kredit P   = Jumlah nilai kredit awal periode n   = Banyaknya tahun
Contoh :
Adi kredit motor dengan uang muka Rp10.000.000,- sisa kreditnya yaitu Rp30.000.000,- dengan suku bunga kredit 2% per bulan dalam jangka waktu 2 tahun. Berapakah jumlah kredit setelah jatuh tempo pelunasan dan berapakah jumlah harga motor?
Diketahui : P = 30.000.000
i  = 2% = 0,02
n = 2 tahun = 2.12 = 24
Ditanyakan : Berapakah jumlah kredit setelah jatuh tempo pelunasan dan berapakah jumlah  harga motor?
Jawab :     Fn = P + (n + i)n
= 30.000.000 + ( 1 + 0,02 ) 24
= 30.000.000 + ( 1,02 ) 24 Jadi, jumlah kredit setelah jatuh
= 48.253.117,48 tempo pelunasan adalah
Rp 48.253.117,48 Sedangkan THP = Fn + 10.000.000 harga motor sebesar
= 48.253.117,48 + 10.000.000 Rp 58.253.117,48
= 58.253.117,48                  
Reading Time: