Mikroba yang Bisa Menyebabkan Penyakit di Saluran Pencernaan - Syarif Miftahudin's Blog

Wednesday, November 16, 2022

Mikroba yang Bisa Menyebabkan Penyakit di Saluran Pencernaan

 

1.      Sebut dan jelaskan mikroba yang bisa menyebabkan penyakit di saluran pencernaan!




  1. Mikroba yang bisa menyebabkan penyakit di saluran pencernaan:

       Vibrio cholerae

Merupakan penyebab penyakit kolera atau diare pada anak-anak maupun dewasa hingga dapat menimbulkan dehidrasi. Sumber penyebaran utama bakteri kolera adalah air dan makanan yang terkontaminasi bakteri kolera. Ketika infeksi bakteri kolera terjadi, bakteri akan berkembang biak di dalam usus kecil. Perkembangbiakan bakteri kolera ini akan mengganggu pencernaan manusia dengan cara mengganggu penyerapan air dan mineral. Gangguan ini menyebabkan seseorang mengalami diare, yang menjadi gejala utama penyakit kolera.

       Shigella

Infeksi Shigella terjadi ketika bakteri masuk ke dalam tubuh melalui fecal-oral, yaitu ketika kuman penyebab penyakit ditemukan di feses orang yang terinfeksi, dan menyebar ke orang lain. Setelah memasuki tubuh manusia melalui mulut, bakteri Shigella akan menggandakan diri di usus kecil, lalu menyebar ke usus besar. Bakteri Shigella dapat melepaskan racun yang menyebabkan kerusakan sel usus dan peradangan.

       Salmonella

Salmonella dapat menyebabkan salmonellosis, demam tifoid, dan bacteremia. Manusia dapat tertular melalui makan makanan yang dihasilkan dari hewan yang terinfeksi; memakan daging, susu, unggas, telur, dan air minum yang tercemar; serta dari transmisi fecal-oral. Umumnya tanpa gejala atau gejala berkembang dalam 2 hari setelah makan makanan yang terinfeksi. Gejalanya dapat berupa kram perut / diare berair atau berdarah / demam / dan kadang-kadang muntah.

       Entamoeba histolytica

Parasit Entamoeba histolytica merupakan penyebab penyakit amebiasis. Infeksi parasit ini terjadi ketika larva E. histolytica masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi. Parasit ini juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit saat seseorang bersentuhan dengan tinja yang terkontaminasi oleh parasit tersebut. Biasanya, larva E. histolytica berada pada kondisi tidak aktif jika berada di air, tanah, pupuk, atau tinja penderita. Namun, begitu masuk ke dalam tubuh, larva E. histolytica akan menjadi aktif. Larva aktif akan berkembang biak di saluran pencernaan, kemudian bergerak dan menetap di dinding usus besar. Gejalanya bisa tanpa gejala hingga diare, kram pada perut, flatus, demam, diare berdarah, dan ulkus perianal.

       Rotavirus

Virus ini dapat menyebabkan peradangan di saluran pencernaan. Infeksi rotavirus menjadi penyebab umum diare pada bayi dan anak-anak, terutama di lingkungan dengan sanitasi lingkungan yang buruk. Jalur penularannya fecal-oral, yaitu menular dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat. Gejala infeksi rotavirus bisa muncul setelah 2 hari terpapar virus ini. Salah satu gejala yang paling sering terjadi adalah diare yang dapat menyebabkan hilangnya cairan dari dalam tubuh dalam waktu yang cepat sehingga terjadi dehidrasi yang parah. Penyakit ini umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, meskipun rawat inap dan rehidrasi mungkin diperlukan dalam kasus yang parah

No comments:

Kami mengharapkan komentar dan kritikan yang membangun, ..