Case 1 : Getuk Goreng - Syarif Miftahudin's Blog

Wednesday, August 29, 2018

Case 1 : Getuk Goreng


Senin sore menjelang malam pukul 06.00 pm tepat setelah matahari tenggelam diujung pandangan Romi dan tak seorangpun dapat menolongnya. Sebab semua orang percaya bahwa esok sang matahari akan kembali hadir  membawa kehangatan yang sama tanpa berubah seolah tak tahu sikapnya benar atau salah.

Seperti malam-malam sebelumnya namun tak sama, markas terasa sepi, kini laptopnya yang tengah menahan rasa geli ketika jari Romi sedang menari diatasnya. 


        "Ini? pameran buku?" Cletuk Romi.

        "Bukan cuma itu Rom, nih.. Kajen Expo, lihat bagian rundown acara"


        "Terus plan lo apa, Ra?

        "Rom, gue bisa ngrasain ini peluang gede banget buat kita" Jawab Cyra sambil menatap mata Romi.

Kemudian keduanya saling berpandangan /**backsound-beautiful-crush*/ Kedua mata Cyra menatap tajam mata Romi, mata Romi menatap mata kaki Cyra. 😶

--Kemudian hening--

        "Yaudah yok cuss.."

        "Sekarang? Inget ya Rom, kali ini kita cuma berdua lho"


Keduanya kembali berpandangan dan tersenyum seakan saling mengerti dan memiliki pemikiran yang sama. Cyra memikirkan plan yang sangat matang untuk buku kasusnya. Romi memikirkan nanti bakal naik kora-kora 😎.

Cyra segera mengunci pintu markas, Romi menyalakan sepeda motornya, kemudian mereka berangkat jalan kaki menuju Kajen Expo.


Expo tahun ini lebih semrawut dari tahun-tahun sebelumnya, terlihat sangat ramai dan tidak ada pengelola parkir.


        "Hadeuhh parkir dimana nih, Ra? Penuh semua gini.. Bodo amat dah gua parkir di sini aja kali yak, gua kunci stang sekalian biar aman, haha"



        "Geblekkk.. kita kan ga bawa motor, Rom" Dalam hati: pengen gue tampol tapi eman-eman tanganku yang syantik ini"

Dengan cekatan dan profesional mereka memasang set masing-masing.


        "Komunikasi, cek.. cek.."



        "Masuk, Rom."

        "Rompi anti peluru"

        "Stun gun"

        "Night vision"

        "Knife kit"

        "All clear..!"


        "Oke, ntar gua kasih kode kapan kita harus mencar"


Mereka berdua berbaur dengan para pengunjung, tampak profesional tak terlihat gerak gerik mencurigakan, keduanya sangat menikmati pameran-pameran yang ditampilkan. 


        "Team cek.."



        "Cyra, Ready"

        "Oke guys, target arah 320 plan tas rajut, Cilla monitor, Cyra pengalih, gue sama Czz masuk duluan, paham?" Romi memberi arahan dengan alat komunikasi mereka.

        "Rom, lo amnesia ya?"

        "Haaaaaahhhh..?"

        "Hah heh hah heh -_- lo lupa Cilla sama Czz udah ga bareng kita?"

        "Arrgghh Ra.... gua ngga bisa nih kayak gini, Gua udah terbiasa satu team bareng mereka soalnya, kita tu udah perfect tim bett ga seeh.. Udah ah males gua, gua mau pulang aja"

        "Santayy, Rom.. mending lo tenangin diri dulu. Inget, kita profesional, Rom, sementara lupain dulu mereka, kita harus fokus, sekarang gue aja yang mimpin, kita masuk bareng sekarang, yok"


Seketika Romi terserempet seseorang yang lari terburu-buru, dari arah berlawanan terdengar teriakan ibu-ibu kecopetan, sepertinya Romi mengenali seseorang yang menyerempetnya tadi, terlihat dari postur tubuhnya yang tertutup jaket sepertinya itu adalah Cilla.


        "Ra, lo liat barusan? Itu pasti Cilla, ayok kejar !!!"


        "Rom, fokus, Rom.. plis.."


        "Itu Cilla !!! gua tau persis dari bentuk mata kakinya gua yakin itu Cilla !"


        "Itu cuma halusinasi lo aja, udah udah.. fokus, Rom"


Mereka kembali melancarkan aksinya, keduanya bertindak sebagai pasangan muda mudi yang sedang menawar tas rajut, saking ramainya sampai penjual kewalahan melayani orang-orang yang nawar doang beli kagak. Diam-diam dan dengan sangat profesional tangan Romi mengambil 2 tas rajut, dengan sekejap Cyra sudah berganti kostum dan peran sebagai tukang eskrim, dioperkan tas rajut itu ke Cyra, tangan Cyra lebih cekatan segera melipat hingga kecil dan memasukkannya kedalam box es krim.



Kemudian mereka menuju titik kumpul, namun Romi melihat peluang yang lebih besar karena lemahnya keamanan di Expo, barang-barang yang dijual hanya diletakkan dan dicantolkan pada ra-rak biasa sehingga semua orang pun bisa mengambilnya cuma dengan pura-pura lewat. Hanya ada satu orang yang melayani pembeli, satu lainnya sedang sibuk senyum-senyum sendiri menatap layar smartphone. Romi kembali ke stand penjual tas rajut yang tadi dan seperti biasa dengan sangat profesional, Romi mengambil lagi dan mencoba dua tas sekaligus, kemudian langsung keluar seolah tak terjadi apa-apa, padahal saat itu stand sudah mulai sepi, tapi Romi berhasil membawa 2 tas rajut saat penjual sedang lengah melayani pembeli.

Sementara Cyra menunggu Romi di titik kumpul, Cyra merasa khawatir mengapa Romi lama sekali.


        "Lo dari mana aja si? Ayok buruan!"


        "Mueehhehehee.. Hebat kan gua.. "😎


        "Wuidiihhh gile lu ndro, dapet dua lagi, solo player lo barusan?"


        "Oiya dong, easy ternyata"



        "Emm, ehh, Rom, btw tadi gua ketemu sama Cilla"

        "Ha? apa? Cilla?!! Serius lo?!!!"


        "Iya, sorry soalnya gua ga pengen aja kalia....



        "Ra, sekarang jam berapa?!"

        "Sepuluh.."

Whuss.. Romi berlari kembali masuk ke Expo.


        "Rom! woy! mau kemana?!"


Tak pikir panjang Cyra meninggalkan barang curian di dalam box dan berlari mengejar Romi, Cyra merasa bersalah dan khawatir akan terjadi apa apa, lebih baik kehilangan barang curian daripada kehilangan tim.


        "Rooooomm!! lo ngapain disitu?"


        "Umm, ini, gua beli getuk goreng, kata orang" kalo lewat jam 10 udah abis, makanya gua buru-buru ke sini."


       /**gubrak*/ "Heeealaaaahhhh kam fret, gue kira ada apaan" 😠


        "Nih enak bgt tau. Emmmmm. Loh, barangnya mana? lo tinggalin di meet point?"



        "I.. i iya.. tapi ada yang jagain kok"

        "Siapa?"


        "Cilla"


        "Ooh Cilla, yaudah aman berarti ya.."


        "Iya"


...






keyword
cerpen cerbung cerita pendek cerita bersambung misteri kasus pencurian pembunuhan empat sekawan metode trik strategi pencurian maling kejahatan cerita seru humor jenaka lucu serius ide menulis tulisan berseri berlanjut kajen expo 2018 pameran buku kabupaten pekalongan kota pekalongan cerita sedih seram menegangkan horor komedi comedy thriller karangan berkelanjutan mengengangkan ngakak

No comments:

Kami mengharapkan komentar dan kritikan yang membangun, ..