Sistem saraf berpusat di otak, sehingga banyak hal bisa diubah dengan
memberikan perlakuan tertentu di bagian tersebut. Namun sejarah
mencatat, percobaan-percobaan yang dilakukan untuk mempengaruhi otak
sering melampaui batas perikemanusiaan.
Dikutip dari Telegraph,
Jumat (7/1/2011), berikut ini 5 dari berbagai eksperimen kejam yang
pernah dilakukan baik pada manusia maupun binatang.
1.
Eksperimen ibu asuh
Di era 1960-an, ilmuwan Amerika Serikat,
Harry Harlow melakukan penelitian kontroversial yang tak terlupakan
karena dinilai tidak etis. Ia memisahkan anak kera dari induknya lalu
mengurungnya ke kandang dengan 2 induk palsu, masing-masing terbuat dari
besi dan kain.
Anak kera itu menyusu pada induk palsu dari besi
yang memang dipasangi botol susu, namun segera beralih ke induk palsu
dari kain setiap kali ditakut-takuti. Dalam perkembangannya, anak kera
itu tumbuh dengan berbagai gangguan emosi dan kejiwaan.
2.
Pengambilan otak pasien gangguan memori
Henry Gustav
Molaison, pasien gangguan memori otak permanen asal Amerika Serikat
telah dijadikan bahan penelitian sejak tahun 1950-an. Salah satu
eksperimen yang pernah dilakukan adalah mengambil bagian otaknya yang
disebut hippocampus untuk keperlian sebuah penelitian.
Ketika
pasien itu meninggal tahun 2008, sisa otak yang masih ada diambil dan
disayat menjadi 2.401 penampang histologis dan saat ini dipamerkan di
University of California, San Diego.
3. Cuci otak tawanan
perang
Militer China dikabarkan pernah mencuci otak tentara
Amerika yang menjadi tawanan dalam Perang Korea sehingga membelot dari
kesatuannya. Prosesnya cukup panjang, mulai dari diasingkan dan disiksa
lalu tiba-tiba diberi kenyamanan hingga akhirnya berbalik menyatakan
diri sebagai anti-Amerika.
Efek yang sama ditiru oleh pihak
Amerika dengan metode yang lebih brutal, yakni menggunakan obat-obatan
yang menyebabkan tawanan mengalami koma. Metode lain yang digunakan
adalah kejutan listrik dan obat penenang Lysergic Acid Diethylamide
(LSD) yang menyebabkan efek samping halusinasi.
4. Terapi
kejut listrik
Stanley Milgram, psikolog Amerika Serikat
melakukan eksperimen dengan listrik di era 1960-an. Relawan yang
terlibat dapat mempelajari sesuatu dengan lebih cepat, sebab setiap kali
gagal selalu diberi kejutan listrik dengan tegangan mencapai 450 volt.
Eksperimen
itu dinilai sangan tidak etis karena menyebabkan stres berat pada para
partisipan yang terlibat. Terlebih belakangan terungkap, para partisipan
yang terlibat adalah orang-orang yang dibayar untuk berpura-pura
terpengaruh oleh terapi kejut listrik tersebut.
5.
Mengubah orientasi seks dengan implan listrik
Tahun 1950-an,
Robert Health dari Amerika Serikat mengembangkan implan elektroda yang
ditanam di otak untuk mengubah orientasi seks seseorang. Pada masa itu,
homoseksualitas merupakan hal yang tabu dan dianggap penyakit sehingga
harus disembuhkan.
Salah satu ‘korbannya’ adalah seorang pria gay
berusia 24 tahun, yang kemudian menjadi straight atau menyukai lawan
jenis setelah menggunakan implan tersebut. Bahkan untuk membuktikan
keberhasilannya, Heath menyewa seorang pelacur wanita untuk memuaskan
sang mantan gay.
No comments:
Kami mengharapkan komentar dan kritikan yang membangun, ..