Budidaya Jahe Merah Dan Pemanfaatannya - Syarif Miftahudin's Blog

Monday, August 19, 2013

Budidaya Jahe Merah Dan Pemanfaatannya

BUDIDAYA JAHE MERAH DAN PEMANFAATANNYA

Membudidayakan tanaman Jahe ternyata tidak harus di lahan langsung. Dengan menggunakan karung bekas atau polybag, kita bisa membudidayakan Jahe dengan intensif dan tidak memerlukan lahan yang terlalu luas. Bahkan produktivitasnya bisa cukup tinggi.
Berikut adalah langkah-langkah praktis dalam membudidayakan Jahe Merah dalam karung atau polybag
1.    Menyiapkan media tanam
Media tanam yang dipakai adalah karung bekas atau polybag. Jika menggunakan karung, bisa menggunakan karung bekas beras atau pakan ternak. Semakin besar ukuran karung, media pengisi juga semakin banyak, namun produktivitas Jahe Merah juga akan semakin tinggi. Jika menggunakan polybag, gunakan polybag dengan ukuran minimal 40 x 50 cm.
Media pengisi karung atau polybag adalah tanah, pasir dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2

Tanah
Tanah yang baik adalah tanah yang gembur dan subur. Gembur artinya remah dan komposisi liat, pasir, dan debunya seimbang. Subur berarti banyak kandungan unsur haranya. Jika tanah yang digunakan sudah subur dan gembur, sebenarnya tidak diperlukan penambahan bahan lain. Namun karena jarang didapatkan tanah yang subur dan gembur, maka diperlukan penambahan bahan lain seperti pasir dan pupuk.

Pasir
Pasir diperlukan jika tanah yang digunakan mengandung fraksi liat yang cukup tinggi. Pasir yang digunakan adalah pasir ladu atau pasir yang bercampur dengan lumpur. Selain murah, pasir ini juga masih mengandung bahan-bahan mineral endapan.

Pupuk Organik
Pupuk organik bisa menggunakan pupuk kandang, pupuk kompos atau bokashi. Meskipun menggunakan pupuk kandang, akan lebih bagus jika pupuk kandang yang telah dihancurkan dan difermentasi sehingga lebih cepat diserap oleh akar tanaman. Untuk pembuatan pupuk bokashi akan dibahas pada sesi yang lain.
Seluruh media tersebut dicampur merata sambil dibersihkan dari benda-benda yang mengganggu, misalnya plastik, batu atau benda lainnya. Kemudian media pengisi dimasukkan ke dalam karung atau polybag yang telah disiapkan. Pengisian karung atau polybag cukup ¼ bagian saja, karena selama pertumbuhan tanaman nanti, akan dilakukan penambahan pupuk organik.

2.    Membibitkan Jahe
Pemilihan benih
Pembibitan Jahe dimulai dari pemilihan benih. Benih untuk bibit Jahe diambil dari rimpangnya. Rimpang untuk benih yang baik adalah rimpang yang segar (tidak disimpan terlalu lama), sehat, ukurannya besar atau normal, tidak cacat atau terluka, dan berasal dari induk yang sudah cukup tua dan sehat. Karena asal-usul induk harus jelas, maka sebaiknya rimpang untuk benih diambilkan dari kebun petani, bukan dari pasar konsumsi.Rimpang yang telah diperoleh kemudian disortir dan dipilih yang baik.
Pengecambahan
Jika dikhawatirkan adanya serangan jamur, benih bisa direndam terlebih dahulu pada larutan fungisida (misalnya Dithane M-45) selama 15 menit. Jika tidak, benih cukup direndam atau dibasahi dengan air, kemudian diletakkan pada tampah atau nyiru, dan ditempatkan pada tempat yang lembab agar berkecambah. Agar kelembaban terjaga, setiap hari benih harus dikontrol dan dibasahi air jika terlalu kering. Benih akan mulai berkecambah setelah kira-kira 2 minggu.
Penyemaian
Selama mengecambahkan benih, kita bisa menyiapkan tempat pesemaian berupa petak ukuran 1 x 2 m yang dibatasi dengan batubata dan diisi dengan pasir dan pupuk organik. Tempat pesemaian sebaiknya tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung. Pada media tersebut, benih yang telah berkecambah kita tanam dengan kedalaman kira-kira 4-5 cm. Benih tersebut akan mulai tumbuh menjadi tanaman muda dalam waktu sekitar 2-4 minggu. Setelah tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm, bibit dapat diambil/dipotong dari rimpangnya dan ditanam pada media karung atau polybag yang telah disiapkan. Rimpang yang tersisa bisa ditanam kembali pada pesemaian agar tumbuh bibit yang lain. Satu buah rimpang bisa menumbuhkan sekitar 2-4 bibit.
3.    Menanam
Penanaman bibit Jahe pada karung atau polybag harus hati-hati. Buatlah lubang sebesar ukuran pangkal bibit, masukkan bibit Jahe ke dalam lubang tanam, kemudian tutup dengan media disekitarnya dan padatkan. Setelah penanaman, media dan bibit harus disiram dengan air bersih agar tanaman mendapatkan cukup air dan kontak dengan media. Setelah ditanam, tanaman Jahe tersebut jangan langsung ditempatkan pada ruang yang terbuka dengan sinar matahari langsung, melainkan harus diadaptasikan pada tempat yang memiliki naungan terlebih dahulu hingga umur 2,5 bulan.
4.    Memelihara
Pemeliharaan tanaman Jahe dalam karung atau polybag cukup mudah. Pemeliharaan meliputi: penyiraman, penyiangan dan penggemburan media, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya pada sore hari, terutama saat tidak ada hujan. Beberapa petani menggabungkan budidaya Jahe Merah dengan budidaya ikan dalam kolam, untuk memudahkan penyiraman dan mengantisipasi kebutuhan air saat musim kemarau. Selain itu, air kolam diharapkan memberi unsur hara tambahan bagi tanaman. Penyiraman bisa dihentikan saat tanaman Jahe mulai memasuki fase senecense (mengering) saat tua dan mendekati panen.
Penyiangan dan penggemburan
Rumput yang tumbuh pada media tanam perlu disiang agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman, terutama pada sekitar 4 bulan pertama, di mana tanaman Jahe belum begitu rimbun. Beberapa petani menambahkan mulsa jerami pada media tanam untuk menekan pertumbuhan gulma. Selain penyiangan, media tanam juga perlu digemburkan dengan menggunakan cetok. Penggemburan dimaksudkan untuk menyediakan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman dan memperbaiki sirkulasi udara dalam media.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 bulan sekali seiring pertumbuhan tanaman, dengan menambahkan pupuk organik pada media tanam. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung dari besarnya media yang digunakan, kira-kira 1/5 ukuran karung atau polybag yang digunakan. Pemupukan bisa diberikan 3 kali selama umur tanaman.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Sebenarnya kasus serangan hama dan penyakit yang serius pada tanaman Jahe jarang terdengar. Namun akan lebih baik jika kita mengetahui dan mengantisipasi hal tersebut.
Hama yang sering menyerang tanaman Jahe adalah belalang dan ulat yang memakan daun terutama daun muda. Untuk pengendaliannya, kita bisa menggunakan beberapa cara yaitu:
-          Cara mekanis, dengan memeriksa tanaman dan membunuh hama terutama ulat yang sering memakan daun, atau dengan menggunakan perangkap serangga berupa plastik berwarna cerah (kuning atau merah) yang dipasang dengan bambu dan diolesi lem.

-          Cara kimiawi, dengan menyemprotkan insektisida yang tepat untuk mengendalikan belalang dan ulat. Insektisida yang dianjurkan adalah insektisida organik berbahan aktif tembakau atau yang lainnya.
Sedangkan penyakit yang mungkin bisa menyerang tanaman Jahe adalah penyakit Layu Bakteri dan Busuk Rimpang yang disebabkan oleh jamur. Untuk mencegah penyakit tersebut, kesehatan benih dan sanitasi lingkungan pertanamanperlu diperhatikan.  Pastikan benih merupakan benih sehat dan berasal dari induk yang sehat. Lingkungan pertanaman juga perlu dijaga agar bersih dan tidak terlalu lembab atau tergenang air. Untuk tanaman yang telah terserang penyakit, bisa disemprot dengan bakterisida atau fungisida, jika perlu dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman yang lain.
5.    Memanen
Tanaman Jahe bisa dipanen setelah kira-kira 10 bulan. Tanaman yang sudah cukup tua dan siap panen akan melewati masa mengering, di mana daun dan batangnya berubah menjadi kuning dan mengering. Pemanenan Jahe dari media karung dan polybag cukup mudah karena tidak perlu menggali dengan susah payah. Kita cukup menggali dengan cetok dan membuka karung atau polybag yang sudah mulai lapuk. Angkat rimpang Jahe dengan hati-hati agar tidak rusak, bersihkan dari tanah dan kotoran yang menempel, dan jika perlu cuci dengan air bersih. Satu rumpun tanaman Jahe dalam 1 media tanam karung ukuran 50 kg, bisa menghasilkan rimpang Jahe segar2 hingga 5 kg.

Manfaat jahe merah biasanya digunakan untuk tumbuhan obat herbal, yang sudah dikenal sejak jaman dahulu khususnya di Negara china. Di china jahe digunakan untuk obat tradisional mengatasi penyakit ginjal, serta untuk memperbaiki fungsi kerja limpa dan di arab digunakan untuk penghangat badan.
Namun dibalik beberapa manfaatnya ternyata tumbuhan ini tidak boleh dikonsumsi oleh orang-orang yang mengidap penyakit maag. walaupun manfaat yang terkandung pada jahe merah sangat tinggi bagi pengobatan alami dan bisa mengobati berbagai penyakit, tetapi jika orang yang mempunyai maag dianjurkan hati-hati, atau malah tidak usah mengkonsumsinya, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena di dalam jahe merah terkandung senyawa gingerol, yang bisa membuat lambung dalam tubuh kita panas.
Selain orang yang mengidap penyakit maag ibu yang sedang hamil juga dianjurkan tidak mengkonsumsi jahe merah ini, dikarnakan jahe merah mempunyai kandungan yang bisa membahayakan kandungan anda.

Berikut ini adalah Beberapa khasiat dan Manfaat Jahe Merah untu kesehatan:
·         Sebagai obat herbal penyakit batuk. Cara pembuatan ramuannya: siapkan sekitar 3 rimpang jahe merah masing masing seukuran ibu jari kita, kemudian cuci jahe merah hingga bersih dan tidak ada kotoran lagi, lalu siapkan air sekitar 2 gelas dan rebus hingga tersisa satu gelas saja. Minum rebusan jahe merah tersebut sehari dua kali.
·         Sebagai obat herbal untuk mengobati Pegal-Pegal. Cara pembuatan ramuannya : ambil atau sediakan kurang lebih dua rimpang jahe masing masing sebesar ibu jari kita, lalu siapkan juga dua gelas susu, kemudian bakar jahe merah di bara api, kemudian pipihkan jahe merah dengan di getok perlahan, lalu rebus jahe merah dengan 2 gelas susu tadi hingga mendidih, minum ramuan sehari dua kali juga.

·         Jahe Merah dapat digunakan sebagai obat herbal Sakit Kepala. Cara pembuatan ramuannya : ambil kurang lebih 3 jahe merah, lalu cuci jahe tersebut hingga bersih, bakar jahe merah tadi kemidian pipihkan atau memarkan, lalu seduh kedalam segelas air hangat dengan ditambah sedikit madu atau bisa juga dengan gula aren. Kemudian minum ramuan tersebut. lakukan 2-3 kali sehari hingga sakit kepala hilang.

2 comments:

Jual Aneka Bibit said...

thanks infonya Bisnis jual bibit ini sangat menjanjikan kedepannya.
Hal ini lantaran permintaan bibit tanaman ini masih sangat besar.
Selain itu, penjual bibit tanaman ini juga selalu di cari baik untuk reboisaasi atau lainnya. tetapi budidaya belum banyak. seperti bibit jahe merah, bibit kroto , bibit kelapa kopyor di pasaran permintaannya masih tinggi.
Dan harga jahe merah, harga kroto , harga kelapa kopyor cenderung selalu naik.
Mungkin karena yang budidaya jahe merah, budidaya kroto , atau ternak kroto , bibit kelapa kopyor masih sangat sedikit.
Tentu ini adalah usaha rumahan , atau usaha sampingan yang sangat mengiurkan
.


Unknown said...

terimakasih sudah berkunjung ke blog saya http://syarifmiftahudin.blogspot.co.id dan terimakasih atas komentar anda. Memang bisnis budidaya jahe merah ini sangat menggiurkan, namun dalam berbisnis tentu diperlukan kesabaran dan butuh perjuangan..

Kami mengharapkan komentar dan kritikan yang membangun, ..