Intisari Materi
Masyarakat Nusantara berkarya
dengan berlandaskan kepercayaan dan keyakinan mereka, seperti animism, dinarnisme,
Hindu, Buddha, Islam dan sebagainya. Dari sudut ekspresi, persamaan yang tampak
adalah adanya kecenderungan untuk membuat abstraksi dari setiap objek yang
digambar. Dalarn kepercayaan mereka, benda-benda upacara merupakan perwujudan
dari dunia arwah atau dunia dewa yang selama ini tidak mereka ketahui dengan
pasti. Oleh karena itu, mereka mewujudkannya dalam bentuk-bentuk binatang,
manusia, atau tumbuhan yang ada di dunia. Mereka menganggap bahwa perwujudan
abstraksi tersebut dapat menggambarkan dunia arwah atau dunia dewa yang belum
pernah mereka lihat. Dalam materi ini, karya-karya seni rupa yang akan dibahas
hanyalah karya-karya yang dibuat oleh masyarakat Nusantara pada zaman
prasejarah, zaman Hindu-Buddha, dan zaman Jslam. Karya-karya seni rupa tersebut
dikelompokkan menjadi karya seni hias, seni patung, seni wayang. seni sesaji, seni
tembikar, seni anyaman, dan seni bangunan.
A.
Seni
Hias
Umumnya, seni hias terdapat pada kain
tenunan dan.ukiran pada kayu atau batu. Biasanya orang menganggap bahwa karya
seni hias dibuat untuk tujuan keindahan. Namun sebenarnya bagi masyarakat
Nusantara masa lampau aktivitas, membuat karya seni tidak pernah lepas dari
kepercayaan yang diyakini. Sebagai contoh adalah gambar-gambar yang terdapat
pada Damarkurung di masyarakat Gresik.
Damarkurung adalah lampion, yaitu pelita yang ditutupi tudung berbentuk bulat atau kotak yang terbuat dari kertas. Gambar-gambar yang biasa dilukiskan pada Damarkurung umumnya bertema sakral dan profan. Motif yang bertema sakral misalnya cerita tentang Idul Fitri, Ikan Duyung, dan Rojomino. Latar belakang pembuatan gambar pada Damarkurung serupa dengan latar belakang pembuatan gambar pada Candi Borobudur, wayang beber, dan lukisan kaca. Gambar-gambar tersebut dibuat sesuai dengan masyarakat asyarakat Hindu-Buddha bahwa keberadaan' clam semesta, balk; yang mikrokosmos, makrokosmos, maupun rnetakosmos adalah suatu kesatuan, keutuhan, dan tidakterbatas pada ruang dan waktu.
Damarkurung adalah lampion, yaitu pelita yang ditutupi tudung berbentuk bulat atau kotak yang terbuat dari kertas. Gambar-gambar yang biasa dilukiskan pada Damarkurung umumnya bertema sakral dan profan. Motif yang bertema sakral misalnya cerita tentang Idul Fitri, Ikan Duyung, dan Rojomino. Latar belakang pembuatan gambar pada Damarkurung serupa dengan latar belakang pembuatan gambar pada Candi Borobudur, wayang beber, dan lukisan kaca. Gambar-gambar tersebut dibuat sesuai dengan masyarakat asyarakat Hindu-Buddha bahwa keberadaan' clam semesta, balk; yang mikrokosmos, makrokosmos, maupun rnetakosmos adalah suatu kesatuan, keutuhan, dan tidakterbatas pada ruang dan waktu.
B.
Seni
Patung
Secara
urnum, pembuatan patung di Nusantara
tidakterlepas dari kegietan upacara yang dilakukan oleh masyarakat. Namun, terdapat
pula patung-patung gerabah di era Majapahit yang diperkirakan dibuat sebagai
cendera mata untuk tamu-tamu yang berkunjung ke kerajaan tersebut Patting yang
ada di kawasan Nusantara terdiri dari dua jenis, yaitu patung yang berdiri
sendiri (bukan bagian dari suatu bangunan) dan patung relief (menyatu dengan
struktur bangunan).
Di
Nusantara, patung telah dibuat sejak zaman prasejarah. Material yang digunakan
dalarn pembuatan patung misalnya batu, gerabah, dan kayo.
Salah satu
wujud patung yang dapat ditemukan di kawasan Nusantara adalah patung yang
berfungsi sebagai peti mati (sarkofagus) di kawasan Samosir, Sumatra Utara.
Sarkofagus yang memiliki nama, lain parholin ini berfungsi sebagai
tempat menyimpan tulang-tulang bagf jenazah masyarakat Batak yang berasal dari
golongan ningrat. Karya ini berbentuk perahu pada bagian tutupnya dan berbentuk
trapesium yang menyerupai badan perahu di bagian bawahnya. Pada bagian depan
tutup, yang disebut haluan, terdapat sebuah patung berbentuk kepala
monster yang disebut Singo. Singo melambangkan kesuburan dan penjaga
manusia dari marabahaya. Pada bagian bawah singa, terdapat patung laki-laki
yang sedang berjongkok. Pada bagian buritan tutup parholin, terdapat
patung perempuan yang sedang duduk. Dinding parholin dipenuhi hiasan
berupa kompilasi pilin berganda, stilasi tumbuhan, dan ikan. Jenis patung
lainnya adalah patung yang bergabung dengan struktur bangunan atau biasa
disebut dengan relief. Patung jenis ini paling banyak ditemukan pada bangunan
candi zaman Hindu-Buddha di Indonesia.
C.
Seni Bangunan
Bangunan
merupakan salah satu hash budaya masyarakat Nusantara, yang sangat penting.
Masyarakat, Nlusantara membuat bangunan dalam beberapa fungsi, yaitu tempat
tinggal, lumbung padi, dan tempat beribadah. Sebagai contoh, di Jawa Tengah
terdapat rumah joglo yang berfungsi sebagai tempat tinggal, dan di Toraja dan
Jawa Barat, terdapat rumah yang berfungsi sebagai lumbung padi. Selain itu,
bangunan juga berfungsi sebagai tempat ibadah.
D. Seni Anyaman
Seni anyaman
merupakan seni kerajinan masyarakat Redesaan Indonesia yang menyatu dalam
kegiatan keseharian mereka. Pada mulanya, kerajinan tersebut dilakukan untuk
memenuhi kebuSuhan hidup mereka sehari-hari seperti pembuatan keranjang,
perabotan, atau perkakas yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup
mereka.
Menganyam
merupakan kegiatan yang relatif mudah qilakukan
karena peralatan dan bahan yang digunakan sangat bedirnpah di desa. Pada
perkembangan selanjutnya, hasil kerajinan itu menjadi karya seni yang
diperjualbelikan dan dapat mencukupi kebutuhan si pembuat.
Bahan-bahan
yang biasa digunakan untuk seni ini antara lain daun tal (palmyra), gebang (corphya)
yang merupakan tumbuhan asli kepulauan Nusa Tenggara Timur, lalang (imperata
cylindrica), purun, daun kelapa muda, rotan, dan bambu. Dad bahan-bahan
tersebut, dapat dihasilkan aneka barang kerajinan seperti tikar, tas, dinding,
langit-langit, tempat mengukus nasi, keranjang, top', puan, sajen, tempat air,
alat musik, keranjang ayam, dan sebagainya. Daerah-daerah penghasil kerajinan
ini antara lain Tasikrnalaya (Jawa Barat), NTT, Lombok, Padang, Bali, dan
sebagainya.
E.
Seni Tembikar
Seni
tembikar telah muncul sejak zaman prasejarah. Tembikar dibuat untuk memenuhi
kebutuhan hidup
sehari-hari dengan cara sederhana serta menggunakan peralata,n dan teknologi dasar. Tembikar tertua di Indonesia berupa beberapa buah kendi yang diteinukan di Melolo, Sumba. Selain itu, ada pula benda-benda tanah liat yang sangat kaya hiaan dengan ragam hias bangun berulang dari Kalumpang, Sulawesi Selatan pada tahun 3500-2500 SM.
sehari-hari dengan cara sederhana serta menggunakan peralata,n dan teknologi dasar. Tembikar tertua di Indonesia berupa beberapa buah kendi yang diteinukan di Melolo, Sumba. Selain itu, ada pula benda-benda tanah liat yang sangat kaya hiaan dengan ragam hias bangun berulang dari Kalumpang, Sulawesi Selatan pada tahun 3500-2500 SM.
Puncak karya
cipta tembikar terjadi pada masa Kerajaan Majapahit, yaitu pada abad ke-14.
Pada masa itu, hasil tembikar tidak hanya berupa benda kebutuhan sehari-hari,
tetapi juga berkembang rnenjadi benda-benda seperti celengan, relief hias
bangunan, dan patung-patung. Penghasil ternbikar hampir terdapatdi seluruh desa
di Nusantara, kecuali Papua. Desa-desa tersebut antara lain adalah Desa Gala
Gandang di Payakurnbuh, Sumatra Barat, Desa Kayu Agung di Sumatra Selatan, dan
Desa Ciruas. Dari segi model
dan gayanya, perkembangan tersebut terdapat di beberapa daerah di
Indonesia. Di Kasongan, Yogyakarta, para pembuat tembikar telah membuat bentuk
satwa sejak 20 tahun lalu. Kemudian, kreativitas mereka mengalami perkembangan dengan diciptakannya
tokoh-tokoh mitologis dan satwa artistik dengan gaya dekoratif. Di Desa
Pejaten, Bali, perubahan terjadi secara lebih drastis, yaitu dengan menggunakan
teknik produksi baru. Para perajin yang pada mulanya membuat tembikar dengan
teknik bakaran rendah, beralih membuat tembikar keramik dengan teknik bakaran
tinggi. Daerah-daerah lain
yang melakukan penyesuaian terhadap teknik produksi modern adalah Ciruas dan
Banten, serta di Plered, Jawa Barat.
F.
Seni Ukir
Seni ukir
dan seni kerajinan kayu merupakan bent.uk ungkapan artistik yang
tua. Banyak upacara atau ritual zaman prasejarah tentang hubungan antara
makhluk hidup dan leluhur yang disimbolkan dengan tiang kayu. Tiang kayu
merupakan bangunan simbol yang menjadi twat upacara atau ritual tersebut.
Sebagai bahan pembuatan karya seni, kayu juga dimahfaatkan untuk menghasilkan
benda sehari-hari seperti perabot rumah tangga, benda penghias, serta benda pelengkap
seperti bingkai kaca, wadah kue, kotak penyimpan pakaian, wayang, patung, dan
ukiran.
Kayu
merupakan elemen yang memiliki daya tahan sekaligus memiliki keindahan alami. Oleh karena dua hal
itulah, kayu banyak digunakan sebagai bahan ukiran pada arsitektur bangunan.
Papan hias pada tembok, daun pintu, atau jendela di Yogyakarta, dan
Surakarta misalnya, dihias dengan ukiran mewah yang melukiskan bentuk manusia, tarn
dan satwa serta ragam hias abstrak. Rumah adat masyarakat Batak, Minangkabau,
dan Toraja memiliki atap dan dinding yang dipenuhi dengan ukiran.
G.
Seni Sesajen
Di banyak
daerah, sesajen merupakan hasil budaya yang memiliki nilai seni tersendiri.
Selama berabad-abad, seni
sesajen merupakati dasar semua
jenis ritual, upacara,
dan adat-istiadat. Seni sesajen bersifat instan Artinya, seni ini hanya berlaku
sementara, yakni hanya pada saat upacara atau ritual itu berlangsung. Seni
sesajen bisa meliputi seni makanan atau hiasan-hiasan lain yang biasa digunakan
sebagai pelengkap sebuah upacara atau ritual.
Makanan dan
hiasan-hiasan biasanya menjadi satu kesatuan dalam sebuah upacara atau ritual
tertentu sebagai sebuah sesajen. Dalam masyarakat Bali, sesajen atau yang biasa
mereka sebut sebagai banten, terdiri dari beragam makanan seperti tepung
beras, bagian tubutihewan, kertas, daun palem, kayu, bambu, dan rotan. Selain
itu, sesajen
juga sering disandingkan unsur seni lainnya seperti lukisan, topeng, dan wastra
tenunan. Dalam pelaksanaan ritual, benda-benda tersebut disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk sebuah karya seni.
Dedaunan
seperti daun pisang, daun kelapa, atau daun palem menjadi bahan yang banyak
digunakan sebagai bahan sesajen dalam upacara-upacara di Bali dan Jawa.
Daun-daun tersebut dipotong dan dianyam menjadi bentuk burung atau nampan untuk
tempat meletakkan sesajen dan benda-benda lainnya.
H.
Lukisan Wayang
Dalam
pergelaran wayang beber, gambar menjadi media yang berperan penting dalam membantu
dalang rnenuturkan kisahnya. Gambar-gambar tersebut dibuat dalam sebentang
kertas atau kain (layar). Setiap bentangan dapat berisi beberapa adegan (prompangan). Tokoh-tokoh
digambarkan menjadi dua kelompok. Ada yang saling berhadapan (jagongan) atau
semua menghadap ke arah
yang sama (Mayon). Dalang akan membeberkan garnbar-gambar tersebut
bergantian, sesuai dengan kisah yang sedang dia bawakan. Dalam perkembangannya,
seni lukis wayang tidak terbatas hanya sebagai sebuah alat bantu pertunjukan
seni wayang. Seni ini berkembang sebagai motif atau gaya pada jenis-jenis seni
yang lain, misalnya pada seni hias. Di Bali misalnya,lukisan bercorak wayang
dibuat untuk tubing (hiasan yang digantung di dinding bangunan pura)
sebagai ide-ide (tirai di pura atau rumah) atau dilukis pada langit-langit
rumah.
Lukisan
wayang beber di Jawa dan lukisan wayang di Bali sama-sama berisi penggalan (sekuen)
dari sebuah kisah pewayangan.
I.
Ilustrasi Naskah
Seni
ilustrasi naskah sudah muncul di Nusantara sejak abad ke-8. Seni ini merupakan
ragam hias pada naskah tulis dalam media apa pun. Ilustrasi naskah tertua
ditemukan dalam prasasti batu dan logam pada abad ke-8 dan abad ke-16, serta
dalam naskah tulis bermedia kertas pada abad ke-17. Selain berfungsi sebagai
hiasan pada naskah, ilustrasi naskah juga berfungsi sebagai gambaran atau
visualisasi atas kandungan atau isi cerita naskah yang bersangkutan.
J.
Lukisan Kaca
Lukisan kaca
ditemukan pertarna kali di Belanda pada abad ke-14. Karya seni ini dibahas
pertama kali oleh Cenino d' Andrea Cennini pada awal abad ke-15 dalam bukunya
yang berjudul II Libro dell'
Arte. Pada abad ke-19, lukisan kata dikapalkan dari Belanda ke Jepang melalui
Batavia (Jakarta) sehingga kemudian dikenal oleh orang Indonesia. Sejak abad
itu, seni lukisan kaca berkembang di Nusantara, khususnya di lingkungan istana
Cirebon, Jawa. Lukisan kaca berkembang pertama kali di lingkungan istana karena
pada masa itu, kaca merupakan benda yang amat mahal yang tidak terjangkau oleh
masyarakat biasa. Lukisan kaca berkembang di kalangan masyarakat secara luas
setelah harga kaca relatif murah.
Objek
lukisan kaca di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu kaligrafi dan
nonkaligrafi. Jenis lukisan kaca kaligrafi misalnya kaligrafi Arab dan aksara
Jawa. Jenis lukisan kaca nonkaligrafi misalnya berupa ilustrasi adegan dalam
cerita rakyat, tokoh-tokoh wayang, gambar pasangan pengantin masjid, dan
pemandangan alarm Beberapa pelukis kaca tradisional maupun modern terkenal
antara lain, Nasrin H., Johar, Astika, Rastika, Haryadi Suadi, Djumelan, Gurun,
Toto Sunu, dan lain-lain.
Tugas Mandiri
1. Berilah definisi pada istilah-istilah berikut ini!
Istilah
|
Definisi
|
Religius
|
|
Estetis
|
|
Relief
|
|
Gerabah
|
|
Metakosmos
|
|
Tembikar
|
|
Artistik
|
|
Sajen
|
|
Simbol
|
|
Makrokosmos
|
|
Mikrokosmos
|
|
Wayang Beber
|
|
Visualisasi
|
|
Lampion
|
|
Ekspresi
|
2. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan istilah berikut ini!
a. Mikrokosmos
b. Makrokosmos
c. Metakosmos
3. Uraikan
dengan ringkas, pendapat Anda mengenai perkembangan seni patung di Nusantara!
4. Di
Nusantara, daerah mana saja yang menjadi tempat penghasil seni patung?
5. Uraikan
dengan ringkas perkembangan seni anyaman di Nusantara!
Berllah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling
benar!
1.
Dalam kepercayaan nenek moyang kita, benda-benda upacara merupakan perwujudan dari
a.
dunia arwah atau dunia dewa
b.
daratan dan air
c.
alam dunia dan alam akhirat
d.
dunia arwah dan alam semesta
e.
bumi dan langit
2.
Motif ikan, kura-kura, dan sebagainya pada masyarakat
Sentani, Papua, yang dipakai dalam aktivitas memancing dipercayai akan
a.
mendatangkan keselamatan
b.
mendatangkan
kenyamanan
c.
mendatangkan keberuntungan
d.
menjauhkan Marabahaya
e.
mengusir roh jahat
3.
Garnbar-gambar yang biasa dilukiskan pada Damarkurung umumnya bertema sakral dan profan. Motif yang
tidak bertema sakral misalnya
a.
pepohonan
b.
kepala singa
c.
hewan
d.
dewa
e.
Rojomino
4.
Salah satu contoh wujud patung yang dapat ditemukan di
kawasan Nusantara adalah sarkofagus. Sarkofagus adalah
a.
dewa persembahan
b.
dewa pertanian
c.
dewa pelindung
d.
peti mati
e.
dewa kematian
5.
Relief di Candi Brahma dan Syiwa menceritakan kisah
a.
Mahabarata
b.
Baratayuda
c.
Arjunawiwaha
d.
Ramayana
e.
Mahabarata dan Ramayana
6.
Patung Ganesha pada bagian bilik barat Candi Syiwa di kompleks
Prambanan dipuja sebagai dewa
a. pelindung
dan kesuburan
b. kematian dan
ilmu pengetahuan
c. ilmu
pengetahuan dan penolak marabahaya
d. pengetahuan
e. penolak
marabahaya
7.
Bahan -bahan yang tidak digunakan untuk seni anyaman
antara lain
a. kertas
b. lalang
b. lalang
c. palmyra
d. purun
e. corphya
8.
Benda tembikar tertua yang ada di Indonesia diternukan
pada tahun
a.
3500-2500 SM
b.
1500-1000 SM
c.
3500-3000 SM
d.
1000-500 SM
e.
2500-1500 SM
9.
Peti mati yang
digunakan dalam upacara Ngaben di Bali adalah peti yang diukir sesuai dengan status jenazah. Seorang pendeta
akan dibakar dalam peti mati dengan ukiran berbentuk
a.
kepala singa
b.
burung garuda
c.
setengah rnanusia
d.
naga
e.
benteng
10.
Lukisan kaca ditemukan pertama kali di Belanda pada ...
a.
abad ke-16
b.
abaci ke-13
c.
abad ke-15
d.
abad ke-12
e.
abad ke-14
11.
Seni
yang bukan termasuk seni terapan adalah
a.
lukisan
kaca
b.
anyaman
c.
tembikar
d.
bangunan
e.
batik
12.
Berikut
ini bukan merupakan daerah penghasil tembikar, yaitu
a.
Gala
Gandang, Payakumbuh, Sumatra Barat
b.
Asmat,
Papua
c.
Kampung
Ajun, Indramayu, Jawa Barat
d.
Dolon,
Klaten;Jawa Tengah
e.
Mastagih
di Pulau Lombok
13.
Salah
seorang pelukis kaca Indonesia yang terkenal adalah
a.
Affandi
b.
Soedjono
c.
Slamet
Gundono
d.
Rastika
e.
Ashadi
Siregar
14.
Posisi
wayang-wayang kulit yang saling berhadapan disebut
a.
jagongan
b.
playon
c.
sambatan
d.
rnlakon
e.
leren
15.
Posisi
wayang-wayang kulit yang menghadap ke arah yang sama disebut
a.
jagongan
b.
playon
c.
sambatan
d.
nilakon
e.
leren
16.
Pada
masyarakat prasejarah, seni rupa amat beragam dan berbeda antara suku yang satu
dan suku lainnya. Satu hal yang menyamakan seni tersebut yakni
a.
sudut
kepentingan
b.
Cara
pembuatan
c.
proses
pembuatan
d.
bahan
pembuatan
e.
ritual
pembuatan
17.
Singa
bagi masyarakat Batak melambangkan
a.
kesuburan
b.
kesaktian
dan keperkasaan
c.
kesuburan
dan penjaga manusia dari marabahaya
d.
keselamatan
e.
kesetiaan
pada lelehur (nenek moyang)
18.
Lumbung
bagi masyarakat Toraja berfungsi sebagai
a.
gudang
padi
b.
ruang
pertemuan
c.
rumah
ibadah
d.
bangunan
tempat bersernayamnya roh nenek moyang
e.
ruang
upacara
19.
Gebang
(corphya) merupakan tumbuhan
asli Kepulauan
a.
NTB
b.
NTT
c.
Bali
d.
Flores
e.
Jawa
Tengah
20.
Contoh
rumah adat yang memiliki atap dan dinding penuh ukiran adalah rumah adat
a.
Toraja
b.
Surakarta
c.
Yogyakarta
d.
Bali
e.
Papua
21.
Jenis
kesenian wayang yang media pentasnya berupa lukisan wayang pada layar atau
kertas yang dibentangkan pada saat dalang berkisah adalah
a.
wayang
orang
b.
wayang
kulit
c.
wayang
goiek
d.
wayang
suket
e.
wayang
beber
22.
Barang-barang
seperti periuk, belanga, pot bunga, tempayan, dan
sejenisnya disebut
a.
perabot
b.
peralatan
c.
tembikar
d.
gerabah
e.
manik-manik
23.
Sesuatu
yang ada di balik atau di War
dunia
yang dikenal dengan istilah
a.
mikrokosmos
b.
metakosmos
c.
makrokosmos
d.
kosMos
e. indokosmos
24.
Alat-alat
memasak yang terbuat dari tanah liat disebut dengan
a.
peralatan
b.
tembikar
c.
gerabah
d.
manik-manik
e.
perabot
25.
Seni
yang dibuat hanya pada saat upacara atau ritual berlangsung.diasebut
1.
seni
ukir
2.
seni
sesajen
3.
seni
ilustrasi
4.
seni
kaca
5.
seni
anyam
Jawablah
dengan jelas dan benar pertanyaan-pertanyaan di bawah !
1.
jelaskan
tujuan dari dibuatnya seni bias!
2.
Apakah
yang dimaksud dengansarkofagus?
3.
Jelaskan
sepintasmengenai seni bangunan!
4.
Jelaskan
mengenai perkernbangan seni ukir! Jawab
5.
Apakah
yang dimaksud dengan seni sesajen?
Latihan. Ulangan Tengah Semester
Berilah
tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benari
1.
Seni rupa yang dibuat untuk mengekspresikan nilai budaya dan keindahan
seperti seni lukis dan patung
merupakan
a. seni rupa
murni
b. seni rupa
terapan
c. seni rupa
tradisi
d. seni rupa
ilustrasi
e. seni rupa
konteporer
2.
Tokoh pewayangan
yang berbudi halus, memiliki kulit berwarna emas, tubuh langsing, gagah,tatanan
rambut ketapang, dan bulu mata tipis adalah
a.
Bima
b.
Arjuna
c.
Petruk
d.
Rahwana
e.
Nakula
3.
Batik produksi
pengusaha Cina cenderung
menggunakan
warna-warna terang dan beraneka
ragam. Pewarna yang digunakan adalah
a.
creon
b.
indigosol
c.
cresol
d.
kapur
e.
kaporit
4.
Relief adalah ukiran yang umumnya menggunakan
media ....
a.
kayu
b.
gua
c.
batu atau tembok (semen)
d.
bambu
e.
rotan
5.
Pada masa kini, ada juga wayang yang terbuat dari rumput atau jerami yang
dikenal dengan nama
a.
wayang suket
b.
wayang golek
c.
wayang kulit
d.
wayang jerapah
e.
wayang beber
.
6.
Awal perkembangan seni lukis sangat berkaitan erat dengan
a. gaya hidup
b. masyarakat
c. perkembangan
peradaban manusia
d. komunitas
e. genre
7.
Berikut ini hal-hal yang tidak memengaruhi perkernbangan
seni lukis, yaitu
a. sistem
bahasa
b.
hubungan sosial
c.
cara bertahan hidup
d.
kepercayaan
e.
agama
8.
Pola berkomunikasi dengan menggunakan gambar pada
akhirnya merangsang pembentukan sistem tulisan karena huruf sebenarnya berasal
dari
a.
pola beragam
b.
kiasan
c.
sirnbol-simbol gambar
d.
gerakan
e.
khayalan
9.
Dengan seni kita dapat memperoleh kenikmatan sebagai
akibat dari refleksi
a. perasaan
b. pikiran
c. lahiriah
d. naluri
e. estetika
10.
Seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena
keindahan bentuknya, orang senang melihat atau mendengarnya. Ini adalah definisi seni
menurut
a.
Ensiklopedia Indonesia
b.
Thomas Munro
c.
Achdiat Kartamihardja
d.
Leo Tolstoy
e.
Ki Hajar Dewanfara
11.
Keindahan akan terbentuk jika memenuhi tiga syarat, yaitu
adanya integritas (kesatuan) atau
kesempurnaan, proporsi yang tepat dan harmonis, serta klaritas (kejelasan).
Ini merupakan pendapat dari
a.
Alexander Baumgarten
b.
Herberd Read
c.
Thomas Aquinas
d.
Al Gozzali
e.
Immanuel Kant
12.
Proses kreasi seni tidak mempunyai ciri atau sifat khusus
a.
individual
b.
abadi
c.
universal
d.
unik
e.
ekspresif
13. Benda ini merupakan karya seni pakai yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan individual manusia secara
a.
emosional
b.
modern
c.
praktis
d.
sosial
e.
fisik
1.
14. Gambar di samping merupakan
hasil karya seni yang berfungsi sosial di bidang
a.
ilmu pengetahuan
b.
rekreasi atau hiburan
c.
komunikasi
d.
pendidikan
e.
teknologi
15.
Objek akan tampak kecil dan didominasi oleh latar
belakang jika jarak antara
a.
kamera dan latar belakang terlalu dekat
b.
objek dan latar belakang terlalu dekat
c.
kamera clan latar belakang terlalu jauh
d.
objek dan kamera terlalu dekat
e.
objek dan kamera terlalu jauh
16.
Penempatan perabotan rumah adalah contoh karya seni
a.
dekorasi
b.
ilustrasi
c.
grafis
d.
kriya
e.
lukis
17. Seni grafis berupa cetak saring yang paling banyak
digunakan adalah
a. stempel
b. relief
c. sablon
d. etsa
e. stensil
18.
Berikut ini adalah peralatan yang tidak digunakan dalam
pembuatan seni rupa, yaitu
a.
cat minyak
b.
pahat
c.
kanvas
d.
kuas
e.
pensil
19.
Seni rupa merupakan salah satu bagian dari
a.
kebudayaan
b.
kesenian
c.
seni budaya
d.
seni murni
e.
budaya nasional
20.
Seni rupa dua dimensi merupakan salah satu pembagian jenis seni rupa menurut
a.
matra
b.
pandangan mata
c.
fungsi
d.
bentuknya
e.
teknik
21.
Yang bukan tujuan diciptakannya karya seni murni adalah
sebagai sarana
a.
rekreasi
b.
ekspresi
c.
sosial
d.
komunikasi
e.
pribadi
22.
Desain dapat digolongkan dalam karya seni
a.
murni
b.
terapan
c.
modern
d.
rupa
e.
tiga dimensi
23.
Salah satu jenis karya seni terapan adalah seni kriya
yang disebut juga
a. seni kerajinan
b. kerajinan tangan
c. prakarya
d. pekerjaan tangan
e. hasta karya
24.
Yang tidak termasuk seni terapan dua dimensi adalah
a.
mozaik
b.
tenun
c.
wayang kulit
d.
hiasan dinding
e.
keramik
25.
Daerah yang bukan penghasil kerajinan batik adalah
a. Solo
b. Yogyakarta
c. Madura
d. Bandung
e. Pekalongan
26.
Berikut ini yang bukan teknik karya seni kriya tiga
dimensi, yaitu
a.
sambung
b.
cetak
c.
transparan
d.
pahat
e.
butsir
27.
Yang dimaksud dengan sifat estetis media adalah sifat
a. keindahan
bahan
b. kerasnya
bahan
c. fisik bahan
d. seni bahan
e. kekuatan
bahan
28.
Ragarn hias untuk menghias bingkai pada pintu masuk candi
disebut
a.
kala
b. kala makara
c. lingga yoni
d. puncak candi
e. dinding
candi
39.
Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan
a.
mencari popularitas
b.
mencari kejayaan
c.
matriatisme
d.
mistisisme
e.
kebanggaan
30.
Yang bukan tokoh seni lukis zaman Renaisance yaitu
a.
Tomassi
b.
Donatello
c.
Leonardo da Vinci
d.
Salvador Dali
e.
Michaelangelo
Jawablah dengan benar
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.
Seni sesajen bersifat instan. Jelaskan rnaksud pengertian
tersebut!
2.
Jelaskan bahan dasar yang balk untuk membuat tembikar!
3.
Produk apakah yang dapat dihasilkan dart seni anyaman?
4.
Jetaskan motif-motif yang munbul pada kebudayaan zaman
Dongson!
5.
Sebutkan karya seni yang mendapat pengaruh China
1 comment:
terimakasih untuk informasinya.
Kami mengharapkan komentar dan kritikan yang membangun, ..