Indah dan Ina nampak
serius membuka dan membaca beberapa website yang disarankan Romi dua hari lalu.
Bertempat di kamar tidur
Indah. Mereka menyusun rencana agar bisa menyelundup ke acara pertemuan antar
pengusaha di apartment mewah siang besok.
Pertemuan itu akan
dihadiri para Chief Executive Officer
dari berbagai peruhaan terbesar dalam Negeri.
“Yuhu … pulang-pulang
bawa gebetan Bos nih,” Ina girang sendiri bermain dengan imajinasinya. Ia akan
bertemu dengan CEO muda, mereka saling jatuh cinta, menikah dan bahagia. Halah … Ina terlalu sering membaca novel romance.
“Please Ina seriously!”
“Hi Budy come on, anggap
kita akan bersenang-senang bukan hanya sekadar menjalankan misi!”
Indah hanya menyunggingkan
bibirnya memaksakan diri untuk tersenyum.
∞∞∞∞∞
Sekitar pukul 05.00 AM
mereka menuju apartment yang akan mengadakan pertemuan tersebut.
Bukan sembarang orang
yang bisa masuk ternyata, mereka tidak membaca bahwa hanya orang berkartu nama
dengan tulisan CEO lah yang bisa masuk ke acara tersebut.
Indah menelepon Romi.
“Rom gawat aku dan Ina
tidak bisa masuk.”
“Tenang saja, kembalilah ke basement! Begini caranya ….”
∞∞∞∞∞
Yang ditunggu telah
datang.
“Wow keren … tampan. Biar
aku saja yang maju.”
Ina keluar dari mobil dan
mulai berakting.
Modus mencuri perhatian
Ina memang selalu berhasil, seorang pria muda berjas rapi menghampiri.
“Ada yang bisa dibantu
nona? Sepertinya anda kebingungan.”
“Tentu tuan! Saya meninggalkan
dompet di apartment dan kuncinya terbawa oleh sahabat saya. Lapar sekali … saya
hendak membeli makan tapi …”
“Mau lunch bersama saya?”
“Sungguh?” Ina bertanya
dengan mata berniar.
“Tentu.”
“Dimana?”
“Mahoni No. 1334.”
“Setahu saya disana
sedang ada pertemuan para pengusaha.”
“Iya .. saya hendak
kesana.”
“Anda seorang CEO?”
“Yups … ”
“Tidak, mana mungkin saya
ikut.”
“Semua orang datang
dengan membawa pasangan. Hanya saya yang tidak. Jadi jika kamu mau bisa
menemani saya kesana.”
“Baiklah,” tentu saja Ina
tidak akan menolak dalam hatinya sudah girang.
Indah yang ada didalam mobil
memperhatikan dan cekikikan “ wah … keren kau In bisa menjadi pesaing berat
Karen Gillan pemain Jumanji.” Dalam benaknya Indah juga bertanya apa dia bisa
melakukan hal serupa dengan Ina. Ayolah … Indah tidak pandai berakting apalagi
berlagak sok feminim di depan pria. Yang ada Indah akan mengajak bertarung.
Tidak ada jalan keluar.
Ina tidak boleh menunggu lebih lama di dalam sana sendirian, bahaya.
Pikiran Indah sudah kalut.
Ia melewatkan para pria berdasi yang memarkirkan mobilnya.
Aha
….
∞∞∞∞∞
Sedari tadi Ina
celingukan mencari kawannya yang belum juga muncul.
“Hah … itu Indah,” Ina
kaget melihat Indah yang bukannya terlihat menawan justru sebaliknya.
Indah memberi kode agar
Ina menghampiri.
Mereka ada di kamar mandi
sekarang.
“Apa yang kau lakukan
dengan kostum ini Indah?”
“Aku menyamar menjadi
sopir yang akan mengantarkan map ini pada Tuannya. Hampir saja petugas di depan
tidak bisa kelabui.
Pasang pengaman ini!”
Lanjutnya.
Indah dan Ina memasangkan
full-face mask sebagai alat pelindung
dari gas yang akan segera memenuhi ruangan ini.
Begitu penutup gas yang
ada ditangan ini dilepas, sempurna sudah
… semua mata terlelap kecuali Ina dan Indah.
“Bolehkah aku menculik
satu Ndah?”
“Ina ….. “
“Indah ….”
∞∞∞∞∞
“Kenapa kita menidurkan
semua orang Indah, kita hanya mencari satu orang untuk mendapatkan sidik
jarinya?” Ina geleng-geleng kepala setelah menyadari ini keliru.
“Terlalu rumit mencari
satu orang diantara orang-orang hidup In,” Indah memberikan alasan yang lumayan
masuk akal.
“Oh Lord ….”
Indah dan Ina gerak cepat
membuka setiap dompet para CEO muda tersebut dan melihat KTP nya.
“Aku tahu siapa dia … dia
bos yang pelit terhadap anak buahnya. Tidak ada salahnya aku mengambil beberapa
lembar uang ini dari dompetnya” Yups …
Indah menyelam sambil minum air.
“Aje gile ini mantan Bos aku
di perusahaan dulu. Dia masih saja menyimpan poto selingkuhannya meski memiliki
istri yang cantik dan baik. Eh … memang para lelaki ini sudah di kasih kaya
lupa sama yang dirumah. Enggak tahu apa siapa yang menemani mereka hingga
sukses begini kalau bukan bininya.” Ina terpancing emosi.
“Sudah ketemu Ndah?”
“Belum Na …” Indah dan Ina sahut-sahutan seakan tidak ada
yang mendengar.
Namun tepat dibelakang
mereka sudah berdiri seorang pria muda dengan pakaian santai berdehem. Indah
dan Ina kaget bukan kepalang. Mereka saling menoreh lalu berbarengan melihat
kebelakang.
“Kalian mencariku?”
“Apa yang kau lakukan disini?”
“Hei Nona-nona tentu saja
aku sedang menghadiri acara ini. Kalian sungguh hebat meninabobokan peserta
yang lain. Terima kasih karena sudah mempermudah pekerjaanku untuk
menyingkirkan mereka para kompetitor.”
“Hei kau tidak punya hati
… kau telah menuduh supplier kecil melakukan kesalahan besar dalam memproduksi
kain. Padahal jelas-jelas perusahaan kalianlah yang telah menambahkan zat
berbahaya pada kain tersebut sehingga menimbulkan kegatalan pada setiap
pemakainya.”
“Perusahaan kami telah
dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan.” Pria di depan Indah dan Ina
merentangkan tangan dengan sombongnya.
“Kau menyuapnya.”
“Apa aku salah?”
“Tentu.”
“Uang bisa membeli semuanya nona-nona termasuk membeli
kalian … hukum di Negera kita gampang sekali dibeli hanya dengan selembar
kertas ini,” Ia melemparkan selembar cek pada Indah dan Ina.
“Kalian pikir mengapa
para koruptor masih masih banyak berkeliaran dan korupsi terjadi dimana-mana?
Karena hukum di Negara kita lembek, membuat para bedebah seperti kami tidak
keberatan untuk menghadap pengadilan. Wong … pengadilan ada di bawah kuasa
kami. Jika ada hakim sok suci maka bersiaplah menghadapi nasib malang
kehilangan perkerjaan.
Bukankah kalian sudah
tahu sendiri, ini bukan hal baru. Right?”
Sekarang pulanglah! Biar
aku yang menyelesaikan semua ini. Belajarlah sedikit lebih cerdik saat ingin membongkar
kejahatan di dunia kami para gadis kampung!”
Indah berlari ke belakang
… Ina membuka genggamannya mengeluarkan serbuk kimia yang bisa membangunkan para
audiens.
Tepat ketika semua
membuka mata layar lebar di depan menyala … menyiarkan rekaman suara dan
pengakuan dari pria sombong tadi.
Tersangka hendak
melarikan diri ketika menyadari semua mata tertuju padanya, Namun tertahan
setelah seorang audien menghadang dan menelepon polisi.
Indah telah mengupload
video tersebut ke youtube, secara Indah adaah youtuber yang akan dengan cepat
memviralkan video ini. Bukan hanya lewat youtube Ina juga memposting video ini
dalam instagram.
Terlalu lama jika harus
menunggu reporter menyiarkan berita ini di televisi. Zaman telah berubah,
berita lebih cepat sampai memalui media-media kekinian seperti youtube maupun
Instagram.
∞∞∞∞∞
Sepulang dari sini akun youtube
Indah kebanjiran subscriber. Begitu pula dengan instagram milik Ina yang
langsung berceklis biru ditambah bonus DM dari CEO muda yang kemarin membuatnya
berhasil masuk ke Mahoni No. 1334.
“Hai
… you are amazing”
Mimpi Ina menjadi nyata
untuk mendapatkan CEO muda.
No comments:
Kami mengharapkan komentar dan kritikan yang membangun, ..