Mekanisme Respon Inflamasi dari segi Molecular! - Syarif Miftahudin's Blog

Tuesday, January 24, 2023

Mekanisme Respon Inflamasi dari segi Molecular!

 

1. Jelaskan mekanisme respon inflamasi dari segi molecular!


Respon inflamasi molekuler.

Inflamasi menjadi respon saat terjadi infeksi bakteri, virus, maupun agen asing lainnya yang masuk ke dalam sel tubuh manusia. Adanya agen asing tersebut biasanya memiliki suatu penanda yang disebut dengan PAMP (pathogen associated molecular pattern) yang dapat dikenali oleh reseptor yang dimiliki oleh tubuh yaitu PRR (pattern recognition receptors). Setelah tubuh mengenali adanya agen asing yang masuk yang ke dalam tubuh, respon pertama diperankan oleh sel mast yang mengeluarkan histamin, sebagai vasodilatasi, dan heparin, sebagai antikoagulan. Akibatnya akan terjadi peningkatan permeabilitas vaskuler dan peningkatan aliran darah menuju tempat terjadinya injury, serta akan muncul tanda-tanda peradangan seperti kemerahan, bengkak, panas, rasa nyeri, dan gangguan fungsi. Sel mast juga akan mengeluarkan berbagai macam sitokin dan kemokin proinflamasi untuk menarik sel neutrofil dan makrofag menuju sumber injury.

Agen penyebab inflamasi misalnya LPS (lipopolysaccharide) pada infeksi bakteri atau kondisi stress akibat suatu penyakit akan menginduksi reseptor TLR (toll like receptor) atau reseptor lainnya misalnya, reseptor tirosin kinase. Induksi reseptor tersebut akan mengaktifkan jalur pensinyalan NF-κB atau jalur lainnya, misalnya MAPK. Bentuk aktif NF-κB akan masuk ke dalam nukleus yang selanjutnya mengaktifkan gen target untuk memproduksi kemokin, sitokin, molekul adhesi dan reseptor untuk menyebabkan proliferasi, pertumbuhan dan diferensiasi sel. Salah satu produknya adalah Cox2 yang memediasi konversi asam arakidonat menjadi prostaglandin. Prostaglandin dapat menyebabkan peradangan. Patogen, toksin, polutan, iritan dan alergen juga akan mengaktifkan sel epitel sebagai rangsangan inflamasi. TLR mengenali pola yang dimiliki oleh patogen dan mengaktifkan sel inflamasi seperti, growth factor, kemokin, IL-8 dan TNF-α.

Pada infeksi saluran pernapasan misalnya, Sel inflamasi yang diaktifkan merekrut neutrofil dan monosit ke daerah terjadinya injury. Sel-sel inflamasi yang direkrut tersebut melepaskan elastase dan MMP9, yang masing-masing menghasilkan hipersekresi mukus dan degradasi elastin. Selain itu makrofag mengeluarkan TGF-β yang memicu proliferasi fibroblas untuk remodelling jaringan. Otot polos saluran napas menghasilkan sitokin inflamasi, protease, dan faktor pertumbuhan, yang dapat berkontribusi pada proses remodeling. Pada saluran nafas, ROS dapat meningkatkan kerusakan sel epitel. 

No comments:

Kami mengharapkan komentar dan kritikan yang membangun, ..